Evaluasi, Sosialisasi, dan Soft Launching Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Pendakian Gunung Nokilalaki di Sulawesi Tengah Secara Kolaboratif dan Terintegrasi oleh Bapak Bupati Sigi  

Minggu, 01 September 2019

Dolo,  30 Agustus 2019. Dalam pengelolaan pendakian gunung di kawasan konservasi di Indonesia, Direktorat Jenderal KSDAE selalu menekankan prinsip safety, comfort, and satisfaction, sehingga para pengelola kawasan perlu menyediakan sistem pelayanan pendakian gunung secara kolaboratif dan terintegrasi. Seirama dengan hal tersebut melalui proyek perubahan yang diinisiasi oleh Ir. Jusman selaku Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dalam membangun sistem pelayanan pendakian salah satu tujuan wisata minat khusus pendakian gunung yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu tepatnya di wilayah Kabupaten Sigi yaitu Gunung Nokilalaki secara kolaboratif dan terintegrasi bersama masyarakat, Paguyuban Pendakian Gunung Nokilalaki, Instansi terkait seperti berbagai dinas daerah dan provinsi, Polri, TNI, Basarnas, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi dimana soft launchingnya dilakukan langsung oleh Bapak Bupati Sigi Mohamad Irwan,S.Sos,M.Si.

Kegiatan Evaluasi, Sosialisasi dan Soft Launching Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Pendakian Gunung Nokilalaki di Sulawesi Tengah Secara Kolaboratif dan Terintegrasi oleh Bapak Bupati Sigi dilaksanakan di Kolam Pemancingan Nagaya, Kabupaten Sigi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Bupati Sigi beserta Rombongan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sigi, Konsultan Forest Programme III Sulawesi, Koordinator wilayah GIZ forclime, Field Coordinator EPASS Project Sulawesi, Ketua Paguyuban Pelayanan Pendakian Gunung Nokilalaki, serta Pejabat Struktural dan personil lingkup BBTNLL. Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Balai Besar TN Lore Lindu.

Pembangunan sistem pelayanan pendakian Gunung Nokilalaki secara kolaboratif dan terintegrasi tidak lepas dari dukungan dan kerjasama berbagai pihak. “ ucapan terima kasih kepada Bapak Bupati Sigi, Pemda Sigi, Kepala Dinas Terkait, Paguyuban Pelayanan Pendakian Gunung Nokilalaki, Instansi terkait, dan masyarakat atas dukungan dan kerjasamanya sehingga sistem pelayanan ini dapat diinisiasi” ujar Ir. Jusman. Gunung Nokilalaki sudah sejak lama menjadi destinasi wisata bagi para pencinta petualangan pendakian dengan suguhan trek yang menantang dan panorama yang indah, namuan akibat belum adanya sistem pelayanan terpadu yang mengusung konsep kolaboratif dan terintegrasi sehingga masih banyak terdapat kendala dan minim perhatian seperti permasalahan sampah, kurangnya pengetahuan pendaki akan kesiapan fisik serta logistic dan juga minimnya kontribusi ekonomi destinasi wisata tersebut terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Ir. Jusman dalam sambutannya “diharapkan pengembangan sistem pelayanan ini mampu meminimalisir masalah terkait sampah, kecelakaan dalam pendakian, permasalahan lingkungan lainnya serta mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan pelayanan pendakian Gunung Nokilalaki ini” ujar beliau. 

Layaknya gayung bersambut, Kabupaten Sigi juga sedang gencar dalam mempromosikan moto pembangunan daerahnya yaitu Sigi Religi, Sigi Masegena, dan Sigi Hijau termasuk peningkatan pariwisata alam yang memiliki konsep lestari dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya serta mendukung dan mengapresiasi pengembangan sistem pelayanan pendakian Gunung Nokilalaki tersebut. “selaku pimpinan daerah Kabupaten Sigi saya menyambut dengan sangat baik dan memberi apresiasi tinggi kepada unsur yang terlibat khususnya  Kepala Balai Besar TNLL atas kerja kerasnya sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dalam rangka peningkatan ekowisata minat khusus, semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Sigi” Mohamad Irwan dalam sambutannya. Lebih lanjut Bupati Sigi menyampaikan pentingnya penetapan standar prosedur dan panduan dalam aktivitas pendakian serta pelibatan masyarakat di dalamnya “ sekali lagi kami berterima kasih kepada Ir. Jusman yang telah meletakkan batu pondasi dalam tahapan tahapan pembangunan wisata minat khusus ini seperti penetapan prosedur standar operasional dalam pendakian agar para pendaki aman dalam pendakiannya termasuk persiapan peralatan yang tepat saat digunakan, dan juga tahapan-tahapan dalam pelibatan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata ini sehingga menerima manfaat dari penyelenggaraannya”. Setelah arahan dari Bupati Sigi acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Mohamad Irwan selaku Bupati Sigi sebagai symbol soft launching sistem penyelenggaraan pelayanan pendakian Gunung Nokilalaki di Sulawesi Tengah secara Kolaboratif dan Terintegrasi.

Kegiatan pada siang hari di Kolam Pemancingan Nagaya tersebut dilanjutkan dengan evaluasi dan sosialisasi terkait penyelenggaraan sistem pelayanan pendakian Gunung Nokilalaki di Sulawesi Tengah secara kolaboratif dan terintegrasi. Sebelumnya pada tanggal 17 Agustus 2019 telah dilaksanakan acara pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Nokilalaki yang di inisiasi oleh Paguyuban Pelayanan Pendakian Gunung Nokilalaki yang bekerjasama dengan Balai Besar TNLL yang dihadiri langsung oleh Kepala Balai Besar TNLL beserta jajarannya sebagai acuan dalam evaluasi dan sosialisasi ini. Terdapat beberapa hal yang menjadi catatan dalam pelaksanaannya antara lain permasalahan sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki, kecelakaan dalam pendakian dimana pada kegiatan tersebut tercatat 4 kejadian cedera ringan hingga berat, permasalahan kesiapan fisik serta logistik para pendaki menjadi catatan dalam evaluasi untuk penyelenggraan sistem pelayanan pendakian Gunung Nokilalaki secara kolaboratif dan terintegrasi.

Seirama dengan arahan serta evaluasi dari Bupati Sigi dan Kepala Balai Besar TNLL perlu adanya tindak lanjut dari beberapa permasalahan yang tercatat dalam penyelenggaraan pendakian di Gunung Nokilalaki agar lebih baik dan optimal yaitu :

  1. Tersedianya Prosedur Standar Operasi (SOP) oleh penyelenggara pelayanan pendakian Gunung Nokilalaki dimana telah disediakan dan disahkan oleh Kepala Balai Besar TNLL beserta jajarannya.
  2. Tersedianya panduan pendakian Gunung Nokilalaki yang juga telah tersedia dalam bentuk booklet yang kemudian akan diserahkan dan disebarkan kepada calon pendaki, penyedia pelayanan dan institusi terkait melalui media cetak dan media elektronik serta media sosial.
  3. Tersedianya papan himbauan terkait penanggulangan sampah yang telah disediakan oleh penyelenggra serta peraturan yang mewajibkan para pendaki untuk membawa kembali sampah yang telah dibawa.
  4. Pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan wisata dimana sejauh ini telah disediakan wadah dalam Paguyuban Pelayanan Pendakian Gunung Nokilalaki yang beranggotakan KPA se Sulawesi Tengah serta masyarakat yang kemudian akan lebih ditingkatkan kapasitas baik dari segi sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Semoga setiap langkah menuju puncak dalam hal mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam khususnya di wilayah Gunung Nokilalaki dapat berjalan baik dan mendapat dukungan semua pihak. Salam Konservasi, salam lestari, maroso !!

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini