Sosialisasi Mitigasi Konflik Orangutan Sumatera Di Sibolangit

Jumat, 30 Agustus 2019

Sibolangit, 29 Agustus 2019. Sosialiasasi Mitigasi Konflik Satwa Orangutan  Sumatera  dilaksanakan oleh Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Bidang KSDA Wilayah I yang bekerjasama dengan Lembaga Yayasan Ekosistem Lestari-Sumatera Orangutan Conservation Programme (YEL-SOCP) pada Selasa, 27 Agustus 2019, di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Sosialisasi berkaitan juga dengan Peringatan Hari Orangutan Internasional Tahun 2019.

Kemunculan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) disekitar desa,  berpotensi untuk terjadinya konflik dengan warga. Oleh karena itu,  untuk  antisipasi   dini, perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat melalui kegiatan Sosialisasi Mitigasi Konflik Satwa Orangutan  Sumatera.

Sosialisasi ini dihadiri sekitar 40 orang peserta yang berasal dari masyarakat, kepala desa,  aparat desa dan tokoh masyarakat (adat dan agama),  Kepolisian Sektor Pancur Batu, KPH I Stabat, KPA Gras, YPKSI/ISCP dan kader konservasi.

Materi sosialisasi terdiri dari  “Kebijakan dan Peranan BBKSDA SU Dalam Implementasi Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Sumatera, oleh Dede Tanjung, SP., PEH pada Balai Besar KSDA Sumatera Utara, serta “Pengenalan Orangutan Sumatera dan Penanganannya”, disampaikan oleh Arista Ketaren dan drh. Citra dari  Yayasan Ekosistem Lestari-Sumatera Orangutan Conservation Programme (YEL-SOCP).

Kepala Desa Tanjung Beringin, Nelson, dalam sambutannya berharap agar orangutan yang habitatnya berada dekat dengan desa, tetap aman dan bebas dari gangguan ataupun konflik. Dengan sosialisasi ini masyarakat bertambah pengetahuan tentang orangutan dan upaya konservasinya.

Desa yang berada pada Hutan Produksi dekat dengan Hutan Lindung dan Tahura Bukit Barisan merupakan jalur jelajah orangutan untuk mencari makannya. Sehingga perlu peranserta masyarakat dalam  menjaga orangutan serta habitatnya, ujar Nelson.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang KSDA Wilayah I Mustafa Imran Lubis, SP mewakili Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, bahwa melestarikan keberadaan orangutan dihabitatnya butuh kerjasama yang harmonis dengan seluruh masyarakat beserta stakeholders yang ada. Kita tahu bahwa Orangutan Sumatera merupakan satwa khas dan unik.  Habitatnya bisa terancam apabila ada aktifitas perburuan serta pembukaan lahan hutan yang tidak terkendali, ujar Mustafa.

Pada kesempatan itu, Kepala Reseort CA/TWA Sibolangit, Samuel Siahaan, SP. sebagai moderator menghimbau kepada masyarakat apabila ada orangutan yang  berpotensi menyebabkan konflik, agar segera melaporkan kepada petugas terdekat atau Call CenterBalai Besar KSDA Sumatera Utara di nomor 0853-766-99066.

“Kami menghimbau masyarakat agar tidak berburu satwa dilindungi serta tidak memasang jerat satwa apapun di dekat kawasan hutan. Marilah kita hidup berdamai dengan satwa terutama orangutan, dengan tidak mengganggu habitatnya dan berbagi pakan sebagai salah satu upaya pembinaan habitat,” ujar Samuel.

Pada akhir acara Kepala Desa Tanjung Beringin menyampaikan permintaan  Bibit tanaman buah-buahan seperti manggis dan durian untuk ditanam di lahan desa yang dapat menambah pendapatan masyarakat kelak.

Sumber : Samuel Siahaan, SP. - PEH Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini