Menghantarkan TARA Kembali Menikmati Kebebasannya

Senin, 26 Agustus 2019

Yogyakarta 24 Agustus 2019, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta melepasliarkan seekor Elang Ular Bido (Spilornis cheela) di komplek Stasiun Flora Fauna (SFF) yang termasuk bagian kawasan Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Sabtu (24/8/19). Asal usul dari elang bido tersebut dari penyerahan masyarakat pada tahun 2017 silam.

Raptor berjenis kelamin betina ini sebelumnya direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Raptor SFF Bunder milik Balai KSDA Yogyakarta kurang lebih dua tahun. Setelah sekian lama direhabilitasi dan diobservasi baik kesehatan maupun perilaku sosial, perilaku berburu serta perilaku umum yang dilakukan oleh Resort Gunungkidul, akhirnya satwa tersebut dinyatakan telah siap dan direkomendasikan untuk bisa dikembalikan ke alam.

Penyelenggaraan  kegiatan ini didukung oleh Hotel Tara Yogyakarta, Gembira Loka Zoo, Fak.Biologi UGM dan Kader Konservasi yang ikut berpartisipasi dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati.

Si Tara cantik, begitu elang ular bido tersebut diberikan nama,  bisa mengepakkan sayap di Angkasa SFF Bunder setelah dilepaskan secara bersama-sama dengan Mitra Hotel Tara, Gembira Loka Zoo, Dinas LHK D.I.Yogyakarta, BPDASHL SOP, BPKH Wil XI, Balai TNGM, P3EJ, Fak.Biologi UGM, Polsek Playen, Pemerintah Desa Gading Dan Bunder, dan Kader Konservasi.

Kepala BKSDA Yogyakarta, M. Wahyudi sangat mengapresiasi kerjasama dengan Hotel Tara Yogyakarta dan para mitra dalam upaya konservasi satwa dilindungi sekaligus ikut berkontribusi dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Selain itu salah satu tujuan utama dari rehabilitasi satwa adalah pengembalian satwa liar ke alam. “Ini merupakan wujud pencapaian salah satu harapan kegiatan konservasi satwa liar, dimana satwa dapat kembali lagi ke alam”, tuturnya. Lebih lanjut M. Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan pelepasliaran merupakan upaya pengawetan satwa. Selain itu raptor merupakan top predator sehingga diharapkan akan membantu keseimbangan ekosistem.

Pada kesempatan ini, juga ikut dilepasliarkan jenis burung Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster) Merbah Terucuk (Pycnonotus goiavier) dan Dederuk Jawa (Streptopelia bitorquata). Selanjutnya di Sungai Oyo  masih di dalam Tahura bunder, juga dilepaskan Jenis Ikan Wader dimana ikan tersebut termasuk jenis lokal Sungai Oya, masing-masing 108 ekor; serta 1 ekor Ular Sanca Kembang (Python reticulatus).

 

BKSDA Yogyakarta - Hamemayu Hayuning Bawono

Sumber : Y. Andie Chandra H. (PEH Balai KSDA Yogyakarta)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini