Rencana Pemulihan Ekosistem di TN Bogani Nani Wartabone

Senin, 24 April 2017

Sebagai salah satu kawasan konservasi teresterial yang cukup luas di Pulau Sulawesi, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) dengan luasan 282.008,757 ha memiliki peran penting dalam mendukung terselenggaranya proses-proses ekologis yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia dan mahkluk hidup lainnya. Namun seiring dinamika sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan, TNBNW juga mendapatkan tekanan dan kerusakan. Tekanan  tersebut sangat kompleks dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap kawasan ini oleh karena itu sangat diperlukan upaya-upaya tertentu yang harus dilakukan oleh balai TNBNW untuk dapat menekan kerusakan dalam kawasan hutan serta memulihkan ekosistemnya pada kondisi ideal guna menjamin keberlanjutan tempat hidup yang dapat menjamin kehidupan mahluk hidup lainnya yang ada di dalamnya.

Secara nasional luas hutan dan lahan  yang rusak saat ini 101.73 juta ha, 59.62 juta ha berada dalam kawasan hutan (Badan Planologi, Dephut, 2013). Meluasnya degradasi lahan  disebabkan oleh beberapa hal antara lain : (a) Tekanan penduduk, (b) Perluasan areal pertanian yang tidak sesuai, (c) Perladangan berpindah, (d) Padang penggembalaan yang berlebihan, (e) Pengelolaan hutan yang tidak baik dan (f) Pembakaran yang tidak terkendali. Fujisaka dan Carrity (1989) mengemukakan bahwa masalah utama yang dihadapi di lahan terbuka antara lain adalah lahan mudah tererosi, tanah bereaksi masam dan miskin unsur hara.Untuk kawasan TNBNW, berdasarkan data inventarisasi terdapat 2.043 ha lahan yang terdegradasi dan perlu untuk dipulihkan kondisi ekosistemnya.

Dalam upaya merealisasikan program pemulihan ekosistem dalam kawasan TNBNW maka diperlukan kajian secara komperhensif terkait berbagai informasi yang akurat tentang intentsitas kerusakan yang terjadi, kondisi lahan (biofisik dan geofisik) serta kondisi masyarakat yang ada disekitarnya. Penyediaan data dan informasi tersebut sangat diperlukan terutama dalam menunjang formulasi strategi yang efektif dan efisien, sehingga diharapkan diperoleh acuan dalam teknis pelaksanaan dan pengalokasian sumberdaya pelaksana (anggaran dan tenaga pelaksana) secara proporsional.Secara kasat mata, kondisi ekosistem yang perlu untuk dipulihkan pada kawasan TNBNW tersebar secara sporadis (tidak merata) pada hampir semua wilayah.Mulai dari SPTN I Suwawa, SPTN II Doloduo dan SPTN III Maelang. Masing-masing wilayah memiliki karakteristik biofisik yang cukup beragam dengan tipikal kondisi sosial masyarakat yang sangat dinamis sesuai dengan kultur budayanya

Maksud dari rancangan ini adalah untuk memperoleh kejelasan tentang tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan guna tersusunnya rencana pemulihan ekosistem pada kawasan Hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

Tujuan dari pembuatan rancangan ini adalah :

  1. Memberikan gambaran tentang teknis pembuatan peta rancangan awal lokus kegiatan pemulihan ekosistem pada kawasan TNBNW berdasarkan analisis citra;
  2. Memberikan gambaran tentang langkah-langkah serta format Groundcheck/ pengambilan data fisik kawasan (geologi, topografi, curah hujan dan tutupan lahan) untuk penyusunan rencana pemulihan ekosistem pada kawasan TNBNW;
  3. Memberikan gambaran tentang teknis tentang inventarisasi tegakan awal untuk menentukan ekosistem acuan terhadap penyusunan rencana pemulihan ekosistem pada kawasan TNBNW;
  4. Memberikan gambaran tentang teknis pengumpulan data sosial ekonomi untuk untuk penyusunan rencana pemulihan ekosistem pada kawasan TNBNW;
  5. Memberikan gambaran tentang teknis analisa untuk kompilasi data dan output peta rencana pemulihan ekosistem pada kawasan TNBNW;

Sumber Artikel: BTN Bogani Nani Wartabone

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini