Selasa, 16 Juli 2019
Gorontalo, 16 Juli 2019. Beberapa keluarga di lokasi penyeberangan Pohulongo, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, sejatinya dahulu adalah warga yang bekerja sebagai juru mudi rakit penyeberangan, mengantarkan penduduk melintas di Sungai Bone. Penduduk yang datang dan pergi dari enclave Pinogu menuju Desa Tulabolo, desa terdekat dari enclave tersebut yang berada di sisi barat luar kawasan taman nasional, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Sejak 2013, jembatan gantung telah dibangun. Namun Djaka dan Madi, dua orang warga di penyeberangan tersebut tetap membuka kios kecil di sisi jembatan, sebagai rest-area bagi warga yang berlalu lalang.
Pohulongo juga dikenal dengan lokasi peneluran maleo (Macrocephalon maleo) yang aktif dan produktif. Dan kini, Djaka dan Madi bersama Taufik Nadjamuddin, petugas Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone mempelopori pengelolaan maleo di Pohulongo ini secara swadaya. Bak penetasan semi alami mereka bangun, telur mereka amankan dari pemangsaan dan perburuan, dan anak-anak maleo yang menetas dalam bak penetasan mereka lepasliarkan kembali.
Tak kurang-kurang dukungan Kepala Desa Bangio dan Camat Pinogu dalam usaha ini. Bersama warga Desa Bangio lainnya, kini mereka membentuk kelompok “Mopotombuyu no Bagho” yang berarti melestarikan maleo. Tak hanya itu, bersama kelompok mereka berencana mengembangkan lokasi ini sebagai salah satu obyek wisata terbatas sebagai bagian dari paket penjelajahan alam di TN Bogani Nani Wartabone ini.
Ahad lalu (14/7) tim dari Direktorat KKH, KK, dan PIKA Kementerian LHK berkunjung ke lokasi, untuk memverifikasi usulan kegiatan mereka, perlindungan lokasi peneluran maleo dan pengembangan ekowisata, yang mereka ajukan melalui skema hibah kecil EPASS-project. Mudah-mudahan inisiatif yang mereka kembangkan ini dapat berjalan, sebagai upaya perlindungan maleo, meningkatkan dukungan publik, sekaligus menambah pendapatan mereka.
Tetap semangat Pak Djaka, Pak Madi, dan Pak Taufik, serta Resort Tulabolo-Pinogu TNBNW. Cerita lebih panjang dapat dibaca dalam tautan berikut: https://www.mongabay.co.id/2019/05/10/bukan-cara-biasa-menjaga-maleo/
Sumber : Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Teks: Hanom Bashari
Foto: © Taufik Nadjamuddin dan Indramaya Tongkonoo
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0