Surga yang terìsisa di Kepulauan Seribu, Pulau Penjaliran

Jumat, 05 Juli 2019

Jumat, 5 Juli 2019. Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki luas 107.489 Ha terletak di bagian utara Pulau Jawa yang secara administratif termasuk pada wilayah Kecamatan Seribu Utara, Provinsi DKI Jakarta. Pengelolaan taman nasional dilakukan dengan sistem zonasi, ada 4 zonasi di TNKpS, yaitu: zona inti,zona perlindungan bahari, zona pemanfaatan 1 dan zona pemanfaatan 2. Tidak Seperti taman nasional pada umumnya yang mempunyai pulau-pulau di dalam kawasan,  TNKps hanya memiliki dua Pulau, yaitu Penjaliran Timur dan Penjaliran Barat selebihnya adalah kawasan perairan laut. Pulau Penjaliran termasuk ke dalam pengelolaan Seksi Pengelolaan TN Wilayah II dan merulakan Zona inti. Pulau-pulau lain di kawasan perairan Taman Nasional Kepulauan Seribu sebagian besar dimiliki oleh swasta, selain tujuh Pulau yang menjadi Pulau pemukiman.

Pada kawasan zona inti, karena nilai keanekaragaman hayati dan ekosistemnya yang tinggi,  kegiatan monitoring dilakukan lebih intensif untuk menjamin kelestarian sumber daya alam di taman nasional dan mencegah terjadinya aktifitas illegal.

Penjagaan di Pulau Penjaliran dan perairan sekitar setiap bulannya dilakukan oleh satu orang Polisi Kehutanan yg dibantu oleh 2 orang anggota masyarakat. Aktivitas yang dilakukan, antara lain: penjagaan pos jaga pada pulau penjaliran timur, patroli perairan di zona inti, monitoring dan penyelamatan sarang penyu, serta monitoring satwa yang ada di pulau penjaliran timur.

Aktifitas rutin yaang dilakukan setiap pagi hari  dimulai dari pukul 6 yaitu   melakukan monitoring sarang penyu yaang berada di Pulau Peteloran Timur dan Pulau Peteloran Barat. Hal ini dilakukan agar telur telur penyu tidak dimangsa oleh biawak. Kemydiian dilanjutkan dengan aktifitas rutin patroli perairan di sekitar zona inti dan monitoring satwa di Pulau Penjaliran Timur.

Saat malam adalah suasana malam yang sangat dirindukan dan  menyenangkan, dengan ditemani cahaya bulan dan bintang, serta lampu-lampi dari kejauhan. Alam yang masih alami dan tenang di Pulau Penjaliran membawa diri kita seolah kembali ke masa lalu ketika pulau pulau di Kepulauan Seribu belum banyak dihuni dan disentuh oleh kebisingan dunia. Maka sangat pantaslah kalau Pulau Penjaliran ini disebut sebagai "surga" yang masih tersisa di Kepulauan Seribu.

  

Sumber: Sudibyo (Polisi Kehutanan) - Balai TN Kepulauan Seribu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini