Jumat, 05 Juli 2019
Sintang, 2 Juli 2019 - Bertempat di kantor Balai TN Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) Sintang bersama dengan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) telah melaksanakan pembahasan evaluasi sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerjasama dengan program Pelepasliaran (Reintroduksi) Dan Monitoring Serta Penyadartahuan Masyarakat Tentang Perlindungan Orangutan Dan Satwa Liar lainnya di kawasan TN Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Evaluasi ini dititikberatkan pada pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Semester I Tahun 2019 terkait dengan pencapaian kegiatan, permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan RKT tersebut serta untuk mengukur capaian kerja tahunan dan sebagai bahan perbaikan bagi pelaksanaan kegiatan berikutnya pada tahun 2019.
Dipimpin oleh Kepala Balai TN Bukit Baka Bukit Raya Bapak Agung Nugroho, S.Si., MA didampingi Kasubbag Tata Usaha Bapak Doni Maja Perdana, S.Hut dan Kepala SPTN Wilayah I Nanga Pinoh Bapak Purwadi, S.Hut., MP., dihadiri dari Tim YIARI (Supervisor Survey Rilis Monitoring, Staf Comdev dan Edukasi IAR) Bapak Adrianus Yardi, Pejabat PEH, Penyuluh, dan Staf Balai TN Bukit Baka Bukit Raya. Dalam arahannya Kepala Balai menyampaikan bahwa Kegiatan TNBBBR dengan Mitra diikat dalam PKS dan RKT, untuk RKT Tahun 2020 agar jangan sampai terlambat dan diharapkan pada Desember 2019 sudah selesai. Untuk kegiatan yang belum bisa dilaksanakan pada tahun ini agar bisa dilaksanakan pada tahun 2020 tentunya dilengkapi dengan justifikasi. Terutama dengan Perhutanan Sosial agar IAR lebih cermat dan bisa berkoordinasi dengan Dirjen PSKL. Kedepannya agar kita bisa mensinergikan program-program YIARI dengan terus komunikasi dengan TNBBBR.
Beberapa kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan dari kerjasama ini antara lain : Pembangunan Infrastruktur pendukung (survey lokasi pelepasan berdasarkan peta carrying capacity, pembangunan camp semi permanen dan perawatan 24 jalur utama monitoring orangutan), capacity building staff dan reability test staf, phenology dan survey satwa (pemasangan kamera trap dan survey populasi owa), edukasi dan penyadartahuan. Untuk pelepasliaran dan monitoring orangutan sampai dengan Juni 2019 telah dilepasliarkan sebanyak 41 individu dengan rincian 10 individu orangutan hasil translokasi dan 31 individu merupakan orangutan rehabiltasi yang keseluruhannya dilepasliarkan di kawasan TNBBBR. Dari ke 41 individu yang dilepaskan tersebut 1 individu yang mati, 2 individu yang dikembalikan ke tempat perawatan di Ketapang.
Selain itu dalam kerangka kerja sama juga terdapat kegiatan Community Development yang telah dilaksananakan yaitu agroforestry, studi banding pengolahan tengkawang, pengolahan tengkawang hasil panen masyarakat, budidaya Madu Kelulut, studi banding madu kelulut, budidaya ikan Semah dan perhutanan social.
Beberapa hal yang masih menjadi permasalahan tata waktu dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan TNBBBR dan kegiatan YIARI agar TNBBBR dan IAR semakin meningkatkan koordinasi Demikian hasil rapat evaluasi Semester I kerjasama TNBBBR dengan YIARI ketapang, semoga ke depan Program Reintroduksi dapat mengembalikan kembali Orangutan di habitat alaminya TNBBBR dan peningkatan pengembangan kehidupanan masyarakat sekitar kawasan dapat berjalan seiring dengan lestarinya Orangutan di TNBBBR.
Sumber : Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0