Balai TN Bukit Baka Bukit Raya Gelar Pendampingan Implementasi Kemitraan Pengelolaan Zona Tradisional

Rabu, 26 Juni 2019

Sintang, 24 Juni 2019  -  Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) menjalin kemitraan pengelolaan zona tradisional dan pemberdayaan masyarakat dengan kelompok-kelompok masyarakat pemanfaat Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Tahapan kemitraan telah diinisiasi sejak tahun 2017 melalui penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) kemitraan pengelolaan zona tradisional antara BTNBBBR dengan Kelompok Tani Batu Lintang dan Kelompok Tani Teluk Kebali di Desa Mawang Mentatai. Dilanjutkan pada tahun 2018 jalinan kemitraan diperluas pada Desa Nusa Poring melalui perjanjian kerjasama (PKS) antara BTNBBBR dengan Kelompok Tani Tungku Sengkumang dan Kelompok Tani Sekujang Permai. Desa Nusa Poring dan Desa Mawang Mentatai merupakan Desa Penyangga yang masuk dalam wilayah Kerja Resort Mentatai – Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Nanga Pinoh.

Kegiatan Pendampingan Implementasi Kemitraan Pengelolaan Zona Tradisional dilaksanakan pada tanggal 21 s.d. 24 Juni 2019 dengan tujuan untuk memberikan panduan dan arahan dalam implementasi kegiatan-kegiatan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) pada periode tahun 2019. Pendampingan dilaksanakan pada Kelompok Tani Batu Lintang dan Kelompok Tani Teluk Kebali di Desa Mawang Mentatai; serta Kelompok Tani Tungku Sengkumang di Desa Nusa Poring. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan pada pendampingan kali ini berupa koordinasi dengan aparatur pemerintah desa dan pengurus kelompok tani, fasilitasi distribusi sarana produksi dan usaha masyarakat, anjangsana serta pertemuan dengan kelompok tani.

Secara umum upaya peningkayan usaha produktif masyarakat pada kelompok mitra pengelolaan sudah berjalan dengan baik. Upaya peningkatan usaha produktif masyarakat anggota Kelompok tani Batu Lintang dan Kelompok Tani Teluk Kebali telah mampu melakukan usaha budidaya perikanan dan peternakan yang sampai saat ini sudah berhasil mengusahakan kegiatan budidaya tersebut secara berkelanjutan. Pada Kelompok Tani Tungku Sengkumang, pengembangan usaha produktif berbasis agroforestry tanaman karet klon unggul (klon PB 260) sudah terlaksana lebih kurang 60% dari total bibit karet yang telah disalurkan.

Pertemuan dengan kelompok tani menghasilkan beberapa poin rekomendasi dalam implementasi pengelolaan zona tradisional. Pertemuan di Desa Mawang Mentatai merekomendasikan agar implementasi kemitraan pengelolaan zona tradisional dapat diintegrasikan dengan pihak-pihak terkait yang berkompeten dalam pengembangan masyarakat pada wilayah kerja Resort Mentatai seperti Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) dan Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) yang selama ini telah menjalin kerjasama dengan BTNBBBR. Penajaman pada kegiatan-kegiatan pemanfaatan HHBK secara berkelanjutan pada zona tradisional diarahkan pada pengolahan HHBK unggulan yang memiliki keunggulan komparatif seperti Tengkawang dan Rotan.

Rekomendasi yang berhasil dihimpun dalam pertemuan dengan Kelompok Tani Tungku Sengkumang memuat beberapa hal terkait upaya peningkatan nilai tambah hasil kerajinan anyaman rotan dan kerajinan berbasis HHBK lainnya; penguatan peran kaum perempuan dalam pemberdayaan masyarakat serta pengembangan pemanfaatan tanaman obat dari zona tradisional.

 

Sumber    :

  • Helmy Adhi Kusuma (Penyuluh pada Balai TN Bukit Baka Bukit Raya).
  • Sigit Purwanto (PEH pada Balai TN Bukit Baka Bukit Raya).
  • Humas Dan Publikasi Balai TN Bukit Baka Bukit Raya

       Contact Person     :    Dudy Kurniawan

       Call Centre            :    082158564609

       e-mail                    :    bukitbakabukitraya@gmail.com

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini