Kamis, 20 April 2017
Kamis, 20 April 2017. Balai TN Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (MaTaLaWa) bersama dengan Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA) Ditjen KSDAE. Melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Inventarisasi Potensi Konservasi Alam, yang dilaksanakan di Aula Kantor Balai TN. MaTaLaWa. Kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 35 orang peserta, yang terdiri atas pejabat struktural dan pejabat fungsional lingkup TN. MaTaLaWa.
Kegiatan Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Kepala Balai TN. MaTaLaWa, Maman Surahman, S.Hut.,M.Si, dalam sambutannya beliau menceritakan potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh satu-satunya kawasan konservasi di Pulau Sumba ini berikut nilai penting kawasan TN. MaTaLaWa dalam mendukung keberlangsungan hidup masyarakat di Pulau Sumba. Taman Nasional MaTaLaWa memiliki posisi strategis sebagai benteng terakhir kehidupan di Pulau Sumba, TN. MaTaLaWa setidaknya memiliki 9 (sembilan) Hulu DAS Utama yang berasal dari dalam Kawasan Taman Nasional. Upaya inventory dan monitoring merupakan langkah yang terus dilaksanakan pengelola kawasan guna melengkapi sekaligus memperbaharui data dan informasi terkait Kawasan Konservasi ini. Berkenaan dengan hal tersebut, beliau sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Bimtek Inventarisasi Potensi Konservasi Alam yang digagas oleh Direktorat PIKA Ditjen KSDAE, sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM pengelola kawasan konservasi.
Dalam Pelaksanaannya terdapat 2 (dua) materi yang disampaikan oleh kedua Narasumber yang berasal dari Direktorat Pika, Sofyan Qudus HBD., S.Hut dan Akademisi Universitas Gajah Mada, Dr. M. Ali Imron, S.Hut.,M.Sc.
Materi pertama yang disampaikan oleh Sofyan Qudus HBD, S.Hut, yaitu arahan kebijakan nasional terkait pengelolaan data konservasi alam, KLHK saat ini menerapkan kebijakan satu peta (One Map Policy). Dampak dari kebijakan ini adalah data lapangan terkait potensi dan permasalahan yang terdapat didalam kawasan konservasi menjadi hal yang mutlak untuk dipenuhi oleh setiap pengelola kawasan sebagai landasan pengambilan kebijakan-kebijakan strategis.
Sedangkan Dr. M. Ali Imron, S.Hut.,M.Sc, dalam kesempatan pemberian materi kedua, beliau menyampaikan pentingnya penggunaan Metode Monitoring dan Inventory potensi satwa liar yang tepat dan sesuai dengan karakter kawasan sekaligus mempertimbangkan factor SDM dan pendanaan dalam hal pengelolaan kawasan konservasi. Akademisi yang sudah malang melintang dibidang inventarisasi satwa liar ini sangat jelas dan lugas menerangkan satu persatu metode inventory dan pemantauan satwa. Hal ini disambut dengan antusias oleh peserta yang hadir, kesempatan yang jarang ini dimanfaatkan dengan baik oleh Staf TN. MaTaLaWa untuk berdiskusi, sharing pengalaman dan tanya jawab seputar metode inventarisasi, analisis data dan pertimbangan teknis terkait pengelolaan kawasan TN. MaTaLaWa, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh peserta kegiatan Bimtek, terkait pemilihan metode serta efektivitas metode inventory yang telah diterapkan selama ini.
Diharapkan melalui kegiatan ini, kapasitas SDM Pengelola kawasan TN. MaTaLaWa terkait Inventory dan Monitoring potensi Konservasi Alam, dan dampak secara langsung data dan informasi terkait keanekaragaman hayati di kawasan konservasi TN. MaTaLaWa dapat terpenuhi.
Sumber Info : Balai Taman Nasional Manupeu Tanahdaru dan Laiwangi Wanggameti
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0