Menambah Penghasilan Masyarakat Sekitar TN Kutai Melalui Pelatihan Pembuatan Sirup Mangrove

Kamis, 02 Mei 2019

Bontang, 27 April 2019. Mangrove sudah sangat dikenal sebagai penahan ombak dan abrasi pantai yang efektif, selain itu hutan mangrove juga dikenal sebagai sumber ketahanan pangan nasional. Telah banyak kelompok masyarakat terutama yang tinggal di daerah pesisir pantai memanfaatkan mangrove, mulai dari pemanfaatan batang, daun maupun buah mangrove. Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat sekitar hutan, Balai TN Kutai bekerjasama dengan Mitra TNK melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan sirup mangrove.

Kegiatan ini dilakukan di pusat studi konservasi mangrove, dengan narasumber masyarakat kelompok tani hutan (KTH) Daun Harum Kota Bontang. Peserta tidak hanya melihat proses pembuatan sirupnya saja tetapi juga diajak untuk melihat langsung keasrian pengelolaan kawasan mangrove oleh masyarakat.

Bahan baku pembuatan sirup adalah buah mangrove dari jenis Sonneratia ovata yang telah matang dengan ciri-ciri telah mengeluarkan aroma harum dan daging buahnya empuk. Pemilihan bahan baku akan berpengaruh terhadap sirup yang dihasilkan. Buah yang kurang matang akan menimbulkan rasa "sepet", berbeda dengan buah yang telah matang, daging buahnya akan berasa manis-manis asam dengan tekstur lembut.

Peserta pelatihan diajak untuk mempraktekkan sendiri proses pembuatan sirup mangrove, mulai dari pemilihan buah, pengupasan, cara mencuci buah, memasak hingga mengemas sirup sehingga siap dipasarkan. Dalam proses pemasakan sirup menggunakan perbandingan 1 kg buah ovata yang sudah dikupas dan dibersihkan, 2 kg gula pasir dan 2 liter air, yang dimasak selama 4 jam. Selama proses pemasakan jangan lupa untuk terus mengaduk. Hal ini dilakukan agar hasil rebusan tidak membentuk gumpalan karamel yang akan mempengaruhi kualitas sirup.

Antusiasme peserta dalam praktek pembuatan sirup mangrove cukup tinggi, terutama setelah mereka mendengar sendiri (testimoni), dari ketua kelompok tani terkait peluang usaha dan nilai rupiah yang di dapat dari pembuatan sirup mangrove. Dari 1 kg buah dapat menghasilkan 5 botol sirup mangrove ukuran 500 ml yang dipasarkan seharga Rp. 40.000,- per botol. Keuntungan yang di dapat setelah dikurangi modal usaha adalah sekitar Rp. 110.000,- per kg buah.

Pembuatan sirup mangrove dapat menjadi sebuah alternatif kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk menambah penghasilan masyarakat mengingat bahan-bahan untuk membuatnya mudah di dapat di alam, proses pembuatannya relatif mudah dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan pembuatan sirup mangrove ini, dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat, minimal melakukan getok tular kepada anggota kelompok atau kelompok masyarakat lainnya. Sehingga nilai manfaat dari pengetahuan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh masyakat.

Sumber: Balai TN Kutai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini