Jelang Kemarau Balai TN TamboraMembentuk Masyarakat Peduli Api

Kamis, 13 April 2017

Mataram, 13 April 2017. Menjelang masuknya musim kemarau Balai Taman Nasional Tambora bersama Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara melalukan beberapa persiapan dalam mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan khususnya di kawasan Taman Nasional Tambora yang mungkin terjadi. Selain membantu peralatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan Balai PPIKHL juga membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) pada tanggal 13 April 2017. Pembentukan MPA tahun ini difokuskan di Kecamatan Sanggar Wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) I Kore. Jumlah masyarakat yang tergabung dalam pembentukan MPA tersebut + 30 orang. Anggota MPA ini diharapkan menjadi ujung tombang pengendalian dan pemadaman kebakaran hutan Taman Nasional Tambora.

Dalam pembentukan MPA tersebut ada beberapa materi yang tersampaikan, antara lain : teknik dasar pencegahan kebakaran hutan dan lahan, teknik dasar pemadaman kebakaran hutan dan lahan, teknik pembukaan lahan tanpa bahan bakar. Selain itu, peserta juga melakukan praktek dan simulasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan termasuk praktek pembukaan lahan tanpa bakar. Tersampaikannya materi dan praktek tersebut diharapkan mampu menambah kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Bekal keterampilan tersebut akan menjadi modal utama kelompok MPA dalam menjaga kawasan Taman Nasional Tambora dari bahaya kebakaran hutan. Terbentuknya kelompok MPA ini akan menjadi embrio pencegahan dan pengamanan kawasan Taman Nasional Tambora dari kebakaran hutan melalui pola kerjasama dan kemitraan bersama masyarakat. Sangat besar harapan yang kami gantungkan kepada anggota MPA yang telah dibentuk dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. 

Kawasan Taman Nasional Tambora dengan komposisi ekosistem 70 % berupa savana dan hutan musim luruh daun mengakibatkan kawasan taman nasional ke-51 ini sangat rawan terbakar. Potret pengalaman sebelumnya hampir setiap tahun kawasan Taman Nasional Tambora mengalami kebakaran. Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Tambora umumnya disebabkan faktor alam karena suhu yang tinggi dan tersedianya bahan bakar yang melimpah dimusim kemarau. Selain itu, kebakaran yang dialami setiap tahun juga disebabkan kelalaian manusia seperti membuang puntung rokok sembarangan dan kelalaian para pencari madu yang tidak memadamkan api setelah melakukan aktivitasnya.

Ketika :  Satwa Terakhir Telah Punah
              Pohon Terakhir Telah Tumbang
              Sungai Terakhir Telah Kering
              Manusia Baru Sadar Bahwa Uang Bukan Segalanya

Sumber Info : TU Balai TN Tambora

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini