Peran Media dan Swasta dalam Pengembangan Kawasan Konservasi di Lombok

Rabu, 27 Februari 2019

Mataram, 26 Februari 2019 - Bertempat di Gedung Serbaguna TWA Kerandangan, Senggigi, Balai KSDA NTB menjadi tuan rumah sekaligus narasumber untuk kegiatan Siaran bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram yakni Dialog Pagi Siaran Berjaringan Radio Wisata dengan tema "Peran Media dan Swasta dalam Pengembangan Kawasan Konservasi di Lombok". Dialog disiarkan secara langsung oleh RRI Mataram, RRI Bima, RRI Denpasar dan RRI Singaraja pada hari Selasa 26 Februari 2019 mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai..

Turut hadir sebagai Narasumber yakni : Ir. Ari Subiantoro, M.P., Kepala Balai KSDA NTB, I Nengah Sudiarta, S.H. Koordinator Polisi Kehutanan BKSDA NTB, Budi Soemardi, S.P., Balai TN Gunung Rinjani, H. Agus Talino, Pimpinan Redaksi Surat Kabar "Suara NTB", Drs. Aep Karman Djajasasmita, M.M, Kepala Stasiun RRI Mataram dan Dian Hermansyah mewakili Operation Head PT. Pertamina Terminal BBM Ampenan.

Kegiatan dialog membahas mengenai pengelolaan TWA Kerandangan serta kawasan konservasi yang ada di NTB, khususnya Lombok serta bentuk dukungan media dan para stakeholder untuk kemajuan kawasan konservasi.

"Saat in kita tengah berbenah untuk sarana dan prasana di kawasan konservasi. TWA Kerandangan ini adalah salah satu dari TWA andalan dan prioritas BKSDA NTB", lanjutnya.

"Jumlah total 17 kawasan konservasi yang menjadi Wilayah Kerja kami di NTB yakni 11 Taman Wisata Alam, 3 Cagar Alam, 2 Kawasan Suaka Alam dan 1 Taman Buru. Dengan total luas wilayah yang hampir 50.000 hektar, menurut saya ini adalah tanggung jawab bersama. Kami BSKDA NTB, sangat siap menerima setiap dukungan dalam bentuk apapun baik dari Rekan Media, BUMN maupun Swasta dalam hal Pengembangan Kawasan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati. Akan sangat kami apresiasi, terlebih jika dukungan itu datang dari masyarakat sekitar kawasan konservasi", jelas Ir. Ari Subiantoro, M.P., Kepala Balai KSDA NTB.

Senada dengan ucapan Bapak Kepala BKSDA NTB, H. Agus Talino juga menambahkan, "Kita harus sadar bahwa konservasi bukan tanggung jawab orang per orang tetapi tanggung jawab bersama"

Dalam sesi lain, Para penyiar juga mencoba mewawancarai para pengunjung dan petugas dalam melakukan kegiatan patroli pengamanan TWA Kerandangan oleh Kepala Resort Kerandangan Bapak Wayan Minggir (Polhut BKSDA NTB), pengalaman dan tips menangkarkan kupu-kupu oleh Bapak Usman (Polhut BKSDA NTB) serta potensi jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang ada di Kerandangan oleh Bapak Shohibul Lutfi (PEH BKSDA NTB).

Dalam dialog pagi ini juga, BKSDA NTB menyerahkan piagam penghargaan kepada para stakeholder / narasumber sebagai bentuk apresiasi telah ikut serta dan berkomitmen dalam mendukung upaya konservasi di NTB.

Sumber : Balai KSDA Nusa Tenggara Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 3

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini