Belajar Konservasi Ikan Semah di Tatar Sunda

Jumat, 22 Februari 2019

Bogor, 22 Februari 2019. Taman Nasional Danau Sentarum merupakan kawasan lahan basah yang penting bagi dunia (Ramsar site) dan merupakan habitat dari hampir 266 (Dua ratus enam puluh enam) jenis ikan air tawar, sedangkan Taman Nasional Betung Kerihun merupakan habitat alami ikan semah (Tor spp). Populasi ikan Semah di alam semakin menurun karena penangkapan yang berlebihan dan perusakan habitat menyebabkan harga semah di pasaran sangat tinggi.

Langkah kongkrit sebagai upaya serius dari Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) dalam rangka peningkatan populasi berbagai jenis ikan endemik dan langka yang berada di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum .Tana Bentarum melakukan studi banding budidaya ikan Semah (Tor sp) di Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan Balai Riset Perikanan Budidaya Ikan Tawar dan Penyuluhan Kehutanan.Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 (empat) hari mulai dari tanggal 19-22 Februari 2019 yang diikuti oleh 5 orang dan dipimpin langsung oleh Kepala Balai Besar Tana Bentarum.

Dalam kunjungannya Kepala Balai Besar, Arief Mahmud menyampaikan “ikan Semah jenis (Tor tombroides) merupakan jenis ikan endemik Taman Nasional Betung Kerihun yang menurun populasinya di alam, sehingga diperlukan upaya konservasi yang lebih nyata, tentunya bekerjasama dengan para ahli dan praktisi yang sudah berhasil”. Selain itu, ikan semah memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bisa dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Studi banding ini dilakukan di tempat budidaya ikan Semah binaan UPTD P2HH (Pelayanan Pengolahan Hasil Hutan) sekaligus merupakan anggota dari PPIMI (Perkumpulan Pengusaha Ikan Mahseer Indonesia). Kolam citalaga merupakan contoh inovasi budidaya ikan semah yang menciptakan habitat asli ikan semah, sehingga mendukung dalam proses pemijahan, pendederan maupun pembesaran.

Setra Yuhana, praktisi budidaya ikan semah menjelaskan bahwa Ikan Semah ini bisa dibudidayakan dengan baik dengan menciptakan kondisi habitat yang membuat ikan menjadi happy sehingga bisa berkembang dan bertumbuh besar. Kaitannya dengan prospek pemasaran, permintaan ikan ini banyak dari malaysia maupun singapura dengan harga berkisar antara 700 RM setara 2,1 juta per kilo. “Saya akan bantu untuk mendesign pengembangan ikan semah di dalam kawasan Taman Nasional Betung Kerihun bila diperlukan, dan bisa berhasil dengan sistem pengembangan dan kelembagaan masyarakat yang kuat”, ujar ketua PPIMI yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Danau 3 kali ini.

Dalam upaya peningkatan populasi jenis ikan di Taman Nasional Danau Sentarum, Tana Bentarum juga menjajaki upaya kerjasama dengan Balai Riset Perikanan Budidaya Ikan Tawar dan Penyuluhan Kehutanan (BRPBITPK). Dayat selaku Kepala Balai BRPBITPK meyambut baik upaya tersebut dan berharap bisa memberikan kontribusi peningkatan populasi ikan langka di wilayah Kalimantan. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Cijeruk Bogor untuk melihat proses budidaya ikan Semah.

 
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Sentarum

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini