Balai Taman Nasional Gunung Merapi Berupaya Mengelola Sampah dengan Lebih Bijak

Kamis, 21 Februari 2019

Yogyakarta, 21 Februari 2019. Sampah tidak bisa kita hindari dalam kehidupan sehari-hari, namun hanya bisa kita minimalisir penggunaannya.  Itulah yang sebaiknya kita lakukan, selain reuse, reduce dan recycling barang-barang yang kita pergunakan sehari-hari. 

21 Februari telah dicanangkan sebagai Hari Peduli Sampah Nasional, juga di tahun 2019 ini.  Sebagai salah satu lembaga yang mengelola kawasan konservasi, pengelolaan sampah juga perlu menjadi perhatian bersama.  Sebagai upaya menggalakkan eco-office, berbagai upaya dilaksanakan, diantaranya dengan menyajikan makanan dan kudapan dengan bungkus yang ramah lingkungan, menyajikan gelas untuk minuman para karyawan, menggunakan botol minuman yang dapat dipakai ulang dalam kegiatan sehari-hari, menggunakan kertas bekas sebagai sarana untuk mencetak draft surat maupun berkas lainnya, menggunakan kembali (reuse) barang-barang yang dapat digunakan kembali, serta mengurangi penggunaan barang yang tidak diperlukan (reduce).

Selain itu, sebagai kawasan wisata alam, beberapa lokasi juga perlu diperhatikan pengelolaan sampahnya.  Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2019 yang mengangkat tema “Kelola Sampah untuk Hidup Bersih, Sehat dan Bernilai”, seluruh karyawan-karyawati Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) melakukan kerja bakti membersihkan tempat kerjanya masing-masing, juga tempat wisata di lingkup TNGM.

Dalam kesempatan ini, telah dibersihkan kawasan wisata, yaitu OWA Tlogo Muncar, OWA Tlogo Nirmolo, OWA Plunyon, OWA Kalikuning Park, OWA Deles Indah, dan terkumpul 13,8 kg sampah organik, yang berasal dari seresah daun, pangkasan rumput, sisa makanan, yang kesemuanya ditimbun.  Sedangkan 46 kg sampah anorganik yang berasal dari tempat wisata alam berasal dari botol plastik, kemasan makanan, yang kemudian dijual ke para pengepul barang daur ulang, maupun dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Sedangkan dari kantor SPTN 1, SPTN 2 maupun ketujuh RPTN, terkumpul sampah organic 29,7 kg yang berasal dari seresah daun, pangkasan rumput, sisa makanan, yang kesemuanya juga ditimbun.  Juga terkumpul 29 kg kertas bekas yang disetorkan ke para pengepul barang bekas, dengan sebelumnya dicacah dulu, untuk menghindari terbacanya dokumen-dokumen penting.  Sedangkan sampah anorganik yang terkumpul 13 kg berupa ban bekas, 14,93 kg sampah anorganik berupa botol plastik, kemasan makanan, plastik, styrafoam, barang-barang rusak, yang kemudian dijual ke para pengepul barang daur ulang, maupun dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Sampah-sampah ini terkumpul rata-rata dalam 1 pekan, sejak pekan lalu.  Banyaknya sampah yang dikumpulkan, menjadi perhatian bersama, ternyata kita memang tidak dapat lepas dari sampah, yang  bisa dilakukan hanya mengurangi penggunaan sampah, menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.  Mari kita mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, serta mulai dari sekarang (tsr).

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Merapi

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini