Mulai Menampakkan Diri, Begini Wajah “The Invisible Raill” di TN. Aketajawe Lolobata

Jumat, 08 Februari 2019

Sofifi, 8 Februari 2019. The Invisible Raill, begitulah penyebutan burung dengan nama Indonesia Mandar Gendang ini. Dahulu burung endemik Pulau Halmahera ini disebut dengan Drummer rail namun karena catatannya sedikit dan sangat sulit untuk dijumpai menjadikan ”The Invisible Raill” menjadi nama populernya sekarang. Burung ini pernah menjadi artis perangko Pos Indonesia pada tahun 2012.

Disebut Mandar Gendang, karena memiliki suara yang serupa dengan tabuhan genderang dengan iringan suara lainnya seperti bebek. Suara tersebut sangat keras dan riuh, sehingga bisa terdengar dengan mudah oleh pengamat burung. Mandar Gendang memiliki paruh dan kaki berwarna jingga (orange), selebihnya warna hitam menyelimuti seluruh bagian tubuhnya. Akhirnya burung dengan status Rentan (IUCN) ini terdokumentasi oleh petugas Resort Ake Jawi (dulu Resort Binagara) untuk ke-dua kalinya setelah tahun 2017 lalu.

Berawal dari kegiatan rutin petugas Resort yang mendapatkan informasi dari pemandu wisata yang melewati jalur pengamatan Bidadari Halmahera, bahwa mereka beberapa kali mendengar suara Mandar Gendang pada jalur tersebut. Maka diputuskan untuk menunggu burung misterius ini di jalur sesuai info tersebut. Hari Selasa, 5 Februari 2019, setelah beberapa jam menunggu sambil mengamati Paok Maluku Utara, keluarga Red bellied Pitta, sekitar pukul 11.00 WIT David, Adriel, dan Alim mendengar suara Mandar Gendang. Bergegaslah membuat tempat bersembunyi agar tidak terlihat dan dapat mengambil dokumentasi burung yang sensitive dan pemalu ini. Walaupun melintasi semak-semak dengan jarak pandang yang cukup jauh, burung endemik tersebut berhasil didokumentasikan oleh petugas resort yang juga seorang Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Petugas resort sangat senang sekali.

“Subhanallah keren banged Drieeeel”, seru David.

Keesokan harinya hujan mengguyur kawasan Resort Ake Jawi, maka kegiatan pengamatan ditunda pada hari berikutnya. Hari Kamis, pengamatan burung dengan nama latin Habroptila wallacii kembali dilakukan, kali ini tenaga teknis konservasi juga ikut untuk mendokumentasikannya berupa video. Akhirnya Sang Mandar kembali dijumpai pada tempat yang sama sebanyak 2 (dua) ekor.

“Kita tidak boleh meninggalkan Mandar, ini kesempatan agar dia bisa teramati di jalur ini dan selalu bisa dijumpai Om Dave”, kata Adriel kepada David.

Sampai berita ini di tulis, petugas Resort Ake Jawi, Adriel, dan Mahroji masih melakukan monitoring Mandar Gendang.

 

Sumber : Akhmad David Kurnia Putra – Polisi Kehutanan Balai TN. Aketajawe Lolobata

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini