Tingkatkan Kerjasama Pengelolaan, BBTN Lore Lindu Terima Kunjungan Mitra

Rabu, 06 Februari 2019

Palu,  4 Februari 2018. Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) sebagai pengelola kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu saat ini mengedepankan model pengelolaan kawasannya secara kolaboratif dengan berbagai pihak. Model pengelolaan secara kolaboratif ini seyogyanya perlu didukung dengan upaya peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak mulai masyarakat desa/tokoh adat, lembaga swadaya masyarakat dan stakeholder terkait. Untuk itu BBTNLL menerima kunjungan beberapa mitra lembaga masyarakat yaitu Shadiq (Perkumpulan Imunitas), Edy (Yayasan Merah Putih), Joko (Yayasan Pusaka Indonesia) dan Thasia Paulina Ginting (Non-Timber Forest Products Exchange Programme Indonesia/NTFP-EP Indonesia) yang langsung diterima oleh Kepala BBTNLL, Ir. Jusman dan beberapa eselon III dan IV lingkup BBTNLL (4/1).

Dalam pertemuan ini disampaikan tujuan dari beberapa lembaga masyarakat ini datang ke TNLL yaitu untuk mensinergikan kegiatan-kegiatannya berupa pemulihan kondisi dan peningkatan kapasitas masyarakat paska gempa bumi di Bulan September lalu di wilayah-wilayah yang bersinggungan dengan kawasan TNLL seperti Desa Salua, Namo dan Bolapopu (Perkumpulan Imunitas, Yayasan Merah Putih, Yayasan Pusaka Indonesia). Juga disampaikan terkait akan dilakukannya riset hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat melalui metode TEBB (The Economic of Ecosystem and Biodiversity) di 8 (delapan) desa sekitar kawasan taman nasional yang pada akhirnya sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pengelolaan kawasan (NTFP-EP Indonesia).

Pada kesempatan ini pula, BBTNLL mempresentasikan revisi zonasi pengelolaan TN Lore Lindu Kabupaten Sigi dan Poso tahun 2018 yang didalamnya telah mengakomodir perkembangan dan dinamika yang ada di masyarakat dan instansi-instansi yang berkepentingan terhadap perkembangan wilayahnya dengan adanya zona tradisional dan zona khusus di dalam kawasan TNLL. Selain itu, menurut Jusman saat ini dalam pengelolaan taman nasional harus lebih adaptif (revisi zonasi) dan memberikan kemanfaatan yang lebih besar untuk lingkungan dan masyarakat sekitar kawasan dengan salah satu upayanya melalui mekanisme kemitraan konservasi. Akhirnya dalam pertemuan ini, Kababes (Jusman) menegaskan mendukung program-program yang akan dilaksanakan oleh pihak-pihak lain dalam membantu peningkatan pengelolaan kawasan TNLL. 

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini