Begini Kronologis Dugaan Konflik Harimau di Bahorok

Kamis, 31 Januari 2019

Medan, 31 Januari 2019. Petugas Balai Besar TNGL wilayah Resort Bohorok mendapat informasi dari masyarakat Dusun Tegapen, Desa Batu Jongjong bahwa telah terjadi konflik satwa harimau di luar batas kawasan Blok Hutan Sei Kelam wilayah Kerja Resort Bohorok pada tanggal 23 Januari 2019.
 
Esoknya Kamis (24/1), petugas bersama tim WRU-WCS berangkat untuk memverifikasi informasi tersebut dan melakukan pengecekan ke TKP.  Iman, warga setempat membenarkan bahwa 3 (tiga) ekor ternak kambingnya telah dimangsa harimau pada Kamis (17/1) di kebun karet miliknya. 
 
Hasil pengecekan ke TKP, ada dua tempat ditemukannya bagian-bagian tulang kambing yang tertinggal sementara satu ekor lainnya menurut pengakuan yang bersangkutan diseret ke dalam hutan kawasan TNGL. 
 
Sebagai antisipasi telah diperintahkan petugas resort yang dilengkapi senjata api untuk mengamankan TKP dan menjaga agar masyarakat tidak beraktivitas di seputaran TKP.
 
Sabtu (26/1), petugas kembali mendapat laporan konflik harimau dengan anjing piaraan di Blok Hutan Sei Berkail Resort Bukit Lawang. 
 
Minggu (27/1) pagi, petugas melakukan pengecekan ke TKP dan bertemu langsung dengan pemilik anjing, Iyan. Iyan mendapati tiga ekor anjingnya sudah tewas di seputaran gubuk lapangan pada Senin (21/1) sekitar jam 08.30 wib. Sebagian dari tubuh anjing tersebut telah hilang dan sebagian masih ada di TKP. Menurut Iyan, anjingnya telah dimangsa oleh harimau. Iyan meninggalkan TKP,  saat kembali pukul 16.00 WIB ia mendapati sebagian tubuh anjing yang awalnya masih ada di TKP, telah hilang (habis).
 
Pada lokasi ini, petugas tidak dapat memastikan atau membenarkan bahwa kejadian tersebut merupakan konflik harimau dengan anjing karena tidak dijumpai tanda-tanda sang 'nenek' di sekitar TKP baik itu jejak, cakaran, bulu atau pun kotoran.
 
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser
 
 
 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini