PT Aqua Berperan Serta Dalam Pelestarian Anggrek Merapi Di Taman Nasional Gunung Merapi

Jumat, 01 Februari 2019

Sleman, 27 Januari 2019, Pengelolaan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memperhatikan jenis flora yang hidup secara endemik di dalam kawasan, serta kelimpahannya.  Oleh karena itu, pengembalian ke alam jenis flora endemik menjadi penting bagi pengelolaan TNGM, hingga berapa program dilaksanakan sejak 2012 hingga 2019 saat ini.  Di antaranya adalah pengembalian ke alam Anggrek Merapi  dan Program Adopsi Anggrek Merapi tahap I.

PT Tirta Investama  (Aqua) Klaten sebagai salah satu mitra yang bekerja sama dengan TNGM, berinisiatif untuk ikut  berpartisipasi dalam pelestarian Anggrek Merapi melalui Program Adopsi Anggrek Merapi tahap II (2019-2020), sebagai bukti kongkret kepedulian ke alam sekaligus bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR).

Dalam kesempatan tersebut, Stakeholder Relation Manager Aqua Klaten Rama Zakaria menyatakan, kegiatan dilakukan selama dua hari. Pada hari pertama mereka belajar di penangkaran anggrek milik Musimin di Turgo, Purwobinangun,  Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Setelah bermalam di kawasan hutan,  mereka melakukan penanaman anggrek pada tumbuhan inang, di dalam hutan Turgo,  kawasan konservasi TNGM, dipandu oleh Musimin, dan para petugas dari TNGM, yaitu Teguh Wardaya, Bettyningsih Linggartanti,  Widya Kridaningsih dan Haryanto.

Dalam kesempatan ini, ada 6 (enam) individu anggrek yang diadopsi, yaitu jenis Vanda tricolor, sebagai jenis lokal dan ikon Gunung Merapi dan 2 jenis lainnya yaitu Cymbidum bicolor dan Pholidota ventricosa.   Saat ini, keberadaan anggrek tersebut merupakan salah satu siklus biologi yang penting untuk rantai kehidupan.

Tokoh pelestari anggrek Merapi, Musimin mengatakan, hingga saat ini ada sebanyak 28 bibit anggrek yang telah diadopsi. Sebanyak 22 diadopsi pada saat launching program adopsi anggrek pada tahun 2015 silam. Hingga kali ini, adopsi anggrek masih berlanjut meski dengan berbagai kendala dan pembenahan.

Selama ini, setelah direlokasi ke inang di habitat hutan, anggrek adopsi secara berkala dimonitoring, dan setiap satu semester benar-benar didata pertumbuhan dan perkembangannya meliputi akar, daun, batang atau bunga dan buahnya. Setiap pekembangan itu dilaporkan kepada adopter.

Widya Kridaningsih selaku Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNGM mengatakan, pada tahun 2017 TNGM melakukan kegiatan pengembalian anggrek ke alam di tiga lokasi. Yakni di Turgo sebanyak 10 bibit, di Tritis sebanyak 50 bibit, dan di  Turi sebanyak 20 bibit. (titinsept_BTN_Gn_Merapi)

***

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

desaklaten
Ijin untuk share ke blog kami http://desaklaten.com/