Wajah Baru TWA Talaga Bodas

Kamis, 31 Januari 2019

Garut, 31 Januari 2019. Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih menjadikan dunia tiada berbatas. Segala aktivitas manusia dapat dipantau secara real-time di manapun dan kapanpun, melalui ketersediaan jaringan internet yang telah menjangkau segala lini kehidupan masyarakat. Gadget dengan segala fitur yang terdapat di dalamnya telah mengubah sebagian perilaku manusia. Apalagi dengan semakin membanjirnya aplikasi media sosial yang telah memicu manusia untuk serba eksis di dunia maya. Keberadaan mereka di suatu tempat, utamanya di tempat-tempat dengan view yang indah atau situs-situs terkenal, ingin secepatnya diunggah melalui media sosial hanya sekadar untuk mendapatkan like  ataupun comment dari para netizen. Nah, kecenderungan inilah yang ditangkap oleh para pengelola lokasi wisata sebagai peluang sehingga mereka berlomba-lomba menyediakan berbagai fasilitas, terutama spot selfie dengan harapan dapat lebih banyak menarik pengunjung. Demikian pula halnya dengan Balai Besar KSDA Jawa Barat yang menjadi pengelola TWA Talaga Bodas.

Pada tahun 2018, Balai Besar KSDA Jawa Barat melakukan perubahan besar-besaran terhadap fasilitas wisata di TWA Talaga Bodas. Beberapa fasilitas yang sebelumnya tampak sudah kurang nyaman digunakan seperti shelter dan gazebo, dipermak ulang menjadi lebih cantik.  Saat ini, setidaknya terdapat 5 (lima) shelter dan 2 (dua) gazebo yang siap digunakan oleh para wisatawan  di TWA Talaga Bodas sebagai bentuk pelayanan prima dari Balai Besar KSDA Jawa Barat. Di samping itu, keberadaan panel surya di lokasi ini, telah sedikit mengatasi permasalahan ketiadaan sumber energi listrik sehingga wisatawan dapat ikut juga mengecas baterai handphone. Jadi, pengunjung tidak usah terlalu khawatir kehabisan baterai handphone saat mengabadikan aktivitas di TWA Talaga Bodas.

Yang paling penting, fasilitas untuk para wisatawan kekinian yang ‘doyan’ selfie dan mengunggah foto mereka di media sosial telah tersedia saat ini. Bukti keberadaan mereka di TWA Talaga Bodas akan dengan sangat mudah diakui karena di depan Kawah Talaga Bodas telah terpampang sebuah tulisan “Talaga Bodas” berukuran besar dengan warna merah. Para wisatawan tidak hanya dapat memotret dari bawah  saja, tetapi juga dapat mengabadikan momen mereka dari atas bangunan yang  memang dikhususkan untuk memoto Kawah Talaga Bodas dari ketinggian. 

Metamorfosis dari TWA Talaga Bodas telah menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan, terutama bagi wisatawan yang berasal dari luar Garut. Banyak wisatawan yang datang ke TWA Talaga Bodas setelah melihat foto unggahan wisatawan yang telah berkunjung ke obyek wisata ini. Kondisi ini menjadi bukti bahwa “the power of viral” di media sosial ternyata telah menjadi bentuk promosi tersendiri ke khalayak ramai. Tentunya hal tersebut menjadi sesuatu yang positif bagi Balai Besar KSDA Jawa Barat karena semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata ini.

Semoga dengan semakin banyaknya pengunjung tidak lantas membuat TWA Talaga Bodas malah menjadi turun kelas karena perilaku pengunjungnya yang tidak cerdas bersikap terhadap lingkungan. Mari kita jaga dan lestarikan TWA Talaga Bodas sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh anak cucu kita. 

 

Sumber: Balai Besar KSDA Jawa Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

j_aprilian
Mohon info, apakah ada ketentuan tarif untuk masuk ke wisata alam talaga bodas yang dikelola BKSDA ini?
Yuyun Purwaningsih
Sekedar info, hari ini saya berangkat ke talaga bodas, kebetulan orang tua tinggal di citangtu wanaraja, Coba tolong diperhatikan, sy baw akendaraan roda 4 kesana, di loket diminta bayar karcis 75rb, Lalu disuruh parkir di dekat warung, Sebelumnya didepan sy ada mobil juga masuk, tp bs masuk ke dalam lokasi talaga bodas, pas sy ingin masuk, ternyata sy dipalak, jalan masuk dipalang, katanya ga bs masuk kecuali gantiin uang ojek per orang 20rb untuk ongkos bolak balik.. ini gmn penjelasaannya, sy nanya keloket katanya kearifan lokal, ini bukan ke arifan lokal, tp pemalakan, seharusnya di awal dikasi tau kalau akan seoerti ini, Ini namanya pemalasan dan oemalakan, mohon dr pihak BSkDA diperhatikan, klo memang begitu jgn tebnag pilih juga, pemotor yg masuk aja ga dimitain ganti rugi ojek.. Bagaimana bisa maju pariwisata di garut inj, pemalakan berkedok kearifan masyarakan masih terjadi, Akhirnya sy kembali pulang, biar lah byr 75rb hanya untuk bayar putar balik saja.. Sy harap hal ini diperhatikan, dan di evaluasi.. Untuk yg akan berwisata ke talaga bodas hanya akan bikin kapok pengunjung saja