Ikhlas dan Bijak atas Tragedi Konflik Satwa Kualin

Senin, 17 Desember 2018

Kualin, 14 Desember 2018. Hujan turun dengan deras di Dusun 1 Desa Oni, Kecamatan Kualin.  Begitu derasnya sehingga terjadi genangan setinggi lutut, terutama pada beberapa rumah di sekitar sebuah kali/lolok.

Ama Rame, seorang petani sungguh khawatir dengan ternak-ternaknya yang berada di belakang rumah. Sekitar pukul 3 sore, ditemani puterinya, Kristin Rame (12) memeriksa keadaan ternak mereka. Mereka harus melintasi genangan air tersebut tentu. Insiden terjadi saat Kristin berada pada genangan, seekor buaya menyergapnya, lalu menyeretnya ke dalam air.  Sang ayah, dengan gagah berani loncat ke atas buaya untuk menyelamatkan sang puteri, dia berusaha merebutnya kembali. Namun buaya itu terlalu kuat baginya. Dia menyeret korban ke arah muara di belakang rumah sembari menenggelamkannya.

Mendengar teriakan Ama Rame, para penduduk sekitar berbondong-bondong membantunya. Mereka berusaha mengambil kembali sang korban dari mulut buaya hingga akhirnya mereka berhasil.  Namun malang, kondisi Kristin Rame sudah tak bernyawa lagi.

Masyarakat juga berhasil menjerat sang buaya, lalu mengamankannya.  Bapak Vion Kase, seorang warga yang selama ini memang selalu berkomunikasi dengan BBKSDA NTT menyampaikan laporan.  Pukul 20:00 WITA, 1 (satu) regu dari Unit Penanganan Satwa BBKSDA NTT meluncur ke lokasi, dini hari mereka langsung melakukan penyisiran ulang mengingat dicurigai masih terdapat buaya lain. Tim memang menemukan buaya berukuran kecil diperkirakan di bawah 3 meter.  Untuk keamanan warga Unit Penanganan Satwa lalu mengupayakan upaya penangkapan melalui pemasangan jerat. Keesokan harinya (15/12) dari lokasi kejadian Tim dibantu masyarakat berhasil mengamankan seekor buaya betina sepanjang 232 cm.

Sungguh bijak warga masyarakat Desa Oni, Kecamatan Kualin, bagi sebagian lain warga, mungkin akan membunuh buaya yang berhasil ditangkap. Nyawa dibayar nyawa. Namun mereka tidak, keluarga ikhlas menerimanya sebagai sebuah musibah. 

Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah menjaga papan himbauan yang telah kami pasang tahun sebelumnya. Selanjutnya kedua buaya (jantan 420 cm dan betina 232 cm), dievakuasi ke kandang penampungan BBKSDA NTT.

 

Sumber : Dadang Suryana - Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini