Lahirnya Rencana Strategis Konservasi Burung Bermigrasi di Indonesia

Rabu, 28 November 2018

Bogor, 28 November 2018. Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal KSDAE Kementerian LHK bersama Kemitraan Nasional Konservasi Burung Bermigrasi dan Habitatnya (KNKBBH) menyelenggarakan Workshop Pengembangan Rencana Strategis Konservasi Burung Bermigrasi dan Habitatnya di Indonesia yang berlangsung di Kota Bogor pada Selasa, 27 November 2018. Lokakarya ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan berbagai kegiatan tingkat nasional terkait dengan pelestarian burung bermigrasi dan habitatnya.

Para pihak yang terlibat dalam lokakarya ini memaparkanberagam gagasan terkait konservasi burung air bermigrasiserta perlindungan dan pengelolaan habitatnya di dalammaupun di luar kawasan konservasi. Menurut DirekturKonservasi Keanekaragaman Hayati KLHK, Drh. Indra Exploitasia, salah satu elemen penting dari kemitraan iniadalah lahirnya mekanisme dan panduan dalam pelestarianburung bermigrasi dan habitatnya.

"Pemerintah Indonesia sejak awal telah turut aktifmenggalang koordinasi dalam penyusunan strategi dan prioritas konservasi burung bermigrasi dan habitatnya, sertamendukung kerja sama internasional di jalur terbang Asia Timur-Australasia," ujarnya.

Sementara itu, Ketua KNKBBH Ferry Hasudunganmengatakan saat ini ada delapan 'flyway' atau 'jalur terbang', salah satu di antaranya adalah jalur terbang Asia Timur-Australasia. Jalur terbang ini membentang mulai dari belahanbumi utara, Timur Jauh Rusia hingga Alaska, menuju keselatan melalui Asia Timur dan Asia Tenggara, hingga keAustralia dan Selandia Baru melewati 22 negara. Jalur terbangini merupakan rumah bagi sekitar 50 juta burung air migrandari 250 populasi berbeda, termasuk 28 jenis yang terancampunah secara global.

Kerja sama melalui jaringan internasional di sepanjang jalurmigrasi sangat diperlukan. Sedangkan di tingkat nasional, sinergitas antar daerah penting untuk mendukung upayapelestarian kelompok burung bermigrasi, termasuk kerja samaantara pemerintah beserta para pihak.

"Selama musim migrasi, berbagai jenis burung air menjadikanlahan basah produktif sebagai "rumah sementara" untuk beristirahat dan makan, mengumpulkan energi untuk meneruskan perjalanan migrasi mereka. Sedangkan kelompokjenis burung pemangsa dan burung hutan sangat bergantung pada kondisi hutan yang baik dan menyediakan makanan di sepanjang jalur migrasinya," ujar Ferry.

Kemitraan ini diharapkan menjadi wadah bagi inisiatif pelestarian burung-air bermigrasi, tetapi juga dapat menjadi media untuk berkoordinasi, bersinergi, dan berbagi gagasan terkait upaya pelestarian burung bermigrasi lainnya, seperti kelompok burung pemangsa (raptors), burung laut (sea bird), burung terrestrial, dan juga burung hutan (forest bird).

“Harapannya workshop ini nantinya dapat menghasilkan jawaban maupun terobosan rencana aksi terhadap tantangan yang kita alami dalam upaya konservasi burung bermigrasi dan habitatnya serta melibatkan seluruh pihak-pihak terkait”, pungkas Direktur KKH.

 

Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati

Narahubung:

Desy Satya Chandradewi

Kepala Seksi Pengawetan Insitu

HP: 08129542679

Email: desysatyac@gmail.com

 

Ferry Hasudungan
Ketua KNKBBH
HP?: 087770056923
Email?: h.ferry@burung.org

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini