Ahli Meyakini di Taman Nasional Kayan Mentarang Ada Rafflesia Baru

Kamis, 01 November 2018

Nunukan, 1 November 2018. Monitoring Rafflesia spp di SPTN I Long Bawan lokasi Tang Paye Kabupaten Nunukan merupakan kegiatan eksplorasi flora oleh Balai Taman Nasional Kayan Mentarang dengan mengutamakan pendataan mengenai populasi dan kondisi Rafflesia itu sendiri serta beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelestariannya di alam.

Pada bulan maret lalu pada press release media sosial Balai Taman Nasional Kayan Mentarang telah berhasil menemukan Jenis Rafflesia pricei yang berhasil mekar di lokasi Tang Paye. Namun pada kegiatan monitoring kedua yang berlangsung pada bulan Agustus lalu, dari 7 plot yang ada di Tang Paye tercatat 1 Rafflesia dalam kondisi mekar dan akan membusuk, 3 Rafflesia mekar dalam kondisi telah membusuk, 25 knop Rafflesia hidup dan 25 knop mati, serta di temukan pula 2 kopula Rafflesia.

Berdasarkan laporan tim monitoring terdapat beberapa faktor gangguan yang di alami oleh Rafflesia itu sehingga banyak yang mati dalam fase knop. Antara lain ialah terganggunya distribusi nutrisi dari inang ke knop Rafflesia baik gangguan dari satwa liar maupun manusia, karakteristik fisiografi seperti ketinggian tempat, jarak dari sumber air dan ketebalan serasah hingga iklim di lokasi yang kurang stabil sehingga kurang mendukung untuk Rafflesia memaksimalkan pertumbuhannya pada masing-masing fase.

Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang Johnny Lagawurin menyebutkan bahwa Balai Taman Nasional kayan Mentarang akan terus memantau perkembangan flora langka yang di lindungi itu dengan kegiatan serupa. Dan bila memungkinkan akan dilaksanakan kegiatan monitoring yang lebih intensif dalam rangka menjaga kelestarian Rafflesia itu dari ancaman dan gangguan di alamnya.

“Sementara ini langkah perlindungan kita melalui kegiatan monitoring yaitu untuk mendata dan memantau perkembangan Rafflesia yang ada di TNKM di lokasi Tang Paye SPTN Wilayah I Long Bawan. Kedepan bila memungkinkan akan kita tingkatkan kegiatan perlindungan terhadap flora ini agar terjaga lestari di alam.” Ungkap Jhonny.

Bunga Rafflesia hidup pada sistim perakaran atau batang tumbuhan inang Tetrastigma. Hubungan inang-parasit Rafflesia dan Tetrastigma sangat unik dalam dunia tumbuhan. Meskipun Tetrastigma merupakan tumbuhan yang tersebar luas di Indonesia, tidak semua inang di tumbuhi Rafflesia. Demikian ungkap Sofi Mursidawati yang merupakan salah satu peneliti Rafflesia dari Kebun Raya Bogor. Bahkan menurutnya penemuan Rafflesia dengan spesies baru masih sangat besar di Taman Nasional Kayan Mentarang hanya saja akses menuju kawasan yang sangat terbatas baik dari segi pembiayaan maupun ketergantungan terhadap kondisi alam.

“untuk penemuan spesies baru di Taman Nasional Kayan Mentarang masih sangat besar, itu bisa kita lihat dari kondisi alam di kawasan yang masih sangat alami dan belum banyak terjamah manusia.” Ungkap Sofi yang kini sedang mendalami Rafflesia patma.

Secara umum Rafflesia hanya dapat tumbuh di kawasan Asia Tenggara yang meliputi Indonesia, Thailand, Semenanjung Malaya dan Philipina. Sementara itu Rafflesiaceae terdiri dari 8 marga yang beranggotakan 50 spesies dan umumnya terdapat di daerah tropic indo-malaya salah satu jenisnya Rafflesia pricei terdapat di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang.

Sumber : Balai Taman Nasional Kayan Mentarang

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini