Selasa, 04 September 2018
Jayapura, 4 September 2018. Balai Besar KSDA Papua menjadi salah satu Narasumber dalam kegiatan “Rapat Koordinasi Pelestarian dan Pengelolaan Noken sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia dan Taman Nasional Lorentz sebagai Warisan Alam Dunia Tahun 2018”. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Grand Abe, Distrik Abepura, Kota Jayapura pada tanggal 28 Agustus lalu.
Acara dibuka oleh Kepala Biro Kesra Provinsi Papua, Naftali Yogi, S.Sos., pada pukul 09:00 WIT. Para narasumber adalah Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kementerian PUPR, Ir. Kuswardono, MCP, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud, Dr. Nadjamuddin Ramly, M.Si., Kepala Balai Taman Nasional Lorentz, Anis Acha Sokoy, S. Hut., Kepala Balai Besar KSDA Papua, Ir. Timbul Batubara, M.Si., Asisten Deputi Warisan Budaya dari KemenkoPMK, Dr. Ir. Pamuji Lestari, M. Sc., dan seorang desainer bernama Sonny Muchlison, M. Sn. Turut hadir pula pada acara tersebut perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, LSM Wildlife Conservation Society, dan perwakilan dari akademisi Universitas Cenderawasih.
Dua hal penting yang menjadi poros pada rapat koordinasi tersebut tentu saja noken dan Taman Nasional Lorentz. Keduanya merupakan kebanggaan terbesar bagi Indonesia, khususnya Papua. Noken dinobatkan sebagai Warisan Dunia Takbenda oleh UNESCO pada 4 Desember 2012, sementara TN. Lorentz ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia pada tahun 1999.
Mengenai noken, filosofinya sangat penting bagi kehidupan masyarakat Papua. Noken merupakan simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi perempuan. Noken ibarat rahim seorang mama, tempat asal-muasal cinta, kasih sayang, dan kehidupan. Pada rapat koordinasi tersebut, Sonny Muchlison memaparkan berbagai gaya masa kini yang dapat dipadu-padankan dengan noken. Hal itu akan menumbuhkan kreatifitas para pembuat noken, khususnya mama-mama Papua agar noken memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan taraf ekonomi mereka.
Sementara mengenai Taman Nasional Lorenzt, Anis Acha Sokoy menyampaikan kondisi terkininya. Kekayaan berharga yang terkandung dalam Taman Nasional Lorentz memenuhi kriteria VIII, IX, dan X WHC-UNESCO. Di dalamnya terkandung berbagai contoh menonjol dan signifikan yang mewakili kejadian-kejadian besar dari sejarah bumi. Dalam hal ini, Taman Nasional Lorenzt mewakili semua tipe ekosistem di Pulau Papua. Pada ujungnya, Taman Nasional Lorenzt dinilai memiliki ekosistem yang paling lengkap di dunia.
Bagaimanapun, peran pemerintah sangat penting dalam proses pengelolaan dua warisan dunia tersebut. Harapan ke depan, semua hal yang telah diperjuangkan pemerintah Indonesia di tingkat dunia dapat menunjang kehidupan yang lebih sejahtera, terutama bagi masyarakat Papua. []
Sumber : Balai Besar KSDA Papua - Kurnianingsih, A.Md.
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0