Selasa, 14 Agustus 2018
Aceh Selatan, 14 Agustus 2018. Proyek Transforming Effectiveness of Biodiversity Conservation in Priority Sumatran Landscapes (Sumatran Tiger Project) melalui skema pendanaan GEF-UNDP memfasilitasi kegiatan Pelatihan Implementasi Sistem Pendataan dan Pelaporan Patroli Berbasis SMART di Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah I Tapaktuan. Pada hari kedua, peserta menjalani kegiatan praktek lapangan setelah sehari sebelumnya menerima materi teori yang disampaikan oleh para narasumber yang berasal dari Tim Teknis Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Wildlife Conservation Society (WCS) di Aula Kantor BPTN Wilayah I Tapaktuan. Materi yang disampaikan antara lain : penjelasan dan praktek pengisian data model serta kategori temuan lapangan (slide train), penjelasan dan praktek pengisian buku patroli (tally sheet), akur data patroli (buku tally sheet, GPS, dan Kamera), dan praktek penyusunan laporan rutin Resort.
Peserta pelatihan berasal dari Resort – Resort di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Blang Pidie (Kabupaten Aceh Barat Daya) dan SPTN Wilayah II Kluet Utara (Kabupaten Aceh Selatan) Lingkup BPTN Wilayah I Tapaktuan. Jumlah peserta pelatihan adalah sebanyak 31 orang. Hal menarik dari kegiatan pelatihan ini adalah terdapat 2 (dua) perempuan yang membuat suasana pelatihan menjadi lebih bersemangat. Kedua perempuan tersebut merupakan petugas operator data SMART di SPTN Wilayah I Blang Pidie dan SPTN Wilayah II Kluet Utara. Pelatihan dilakukan selama 2 hari yang dimulai dari tanggal 13 s/d 14 Agustus 2018.
Dalam sambutanya, Kepala BPTN Wilayah I Tapaktuan, Buana Darmansyah, S.Hut.T mengatakan bahwa pelatihan Implementasi Sistem Pendataan dan Pelaporan Patroli Berbasis SMART di Lingkup BPTN Wilayah I Tapaktuan ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan para petugas TNGL ditingkat tapak dalam sistem pendataan dan pelaporan. Di harapkan nantinya terdapat keseragaman data yang dikirimkan rutin setiap bulan oleh petugas Resort ke operator data SMART di tingkat Seksi menuju Bidang dan diteruskan ke Balai Besar. Lanjutnya, data yang terkumpul nantinya akan dapat digunakan dalam menentukan kebijakan pengelolaan kawasan konservasi TNGL yang salah satunya adalah pengawetan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) beserta habitatnya. Berdasarkan hasil survei dan monitoring yang dilakukan petugas TNGL bersama Mitra, diketahui bahwa harimau sumatera merupakan satwa liar dilindungi yang tinggal dan hidup di hutan Leuser. Menurunnya kualitas habitat alami dan berkurangnya wilayah jelajah (home range) akibat deforestasi diduga menjadi penyebab menurunnya populasi satwa karismatik ini di alam, imbuhnya. Oleh karena itu, selaku pemangku kepentingan utama, TNGL serius menjalin hubungan kemitraan dalam mengisi kekosongan peran dan dukungan dari Negara untuk berupaya menjaga kelestarian harimau sumatera dan pemulihan habitatnya. Oleh karena itu, beliau mengucapakan banyak terima kasih kepada pihak Mitra (GEF-UNDP) yang telah bersedia memfasilitasi kegiatan pelatihan ini, tutupnya.
Sumber : Arif Saifudin - PEH Balai Besar TN Gunung Leuser
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0