Kamis, 28 Juni 2018
Kuningan, 28 Juni 2018. Paska kegiatan pengamanan dan pengawasan pengunjung libur Idul Fitri, Polisi Kehutanan (Polhut) Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Majalengka kembali bersiaga menghadapi musim kemarau tahun ini. Hal ini dilaksanakan untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Sobat Ciremai, saat ini diperkirakan mulai masuk musim kemarau yang ditandai dengan suhu panas dan diiringi dengan angin kencang yang mengakibatkan semak belukar menjadi cepat kering.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, langkah preemtif dan prefentif mulai dilakukan dengan cara antara lain, pertama yaitu kesiapsiagaan Polhut dengan melakukan patroli pada area rawan kebakaran. Kedua, melakukan koordinasi dengan pihak desa sekitar kawasan dan instansi terkait. Ketiga, melakukan sosialisai dan penyuluhan kepada masyarakat yang memiliki lahan berbatasan langsung dengan kawasan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Keempat, menyiagakan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) selaku mitra Balai TNGC dengan membentuk Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta "Camp Fire Care" yakni wisata edukasi minat khusus terkait upaya pengendalian Karhutla. Kelima, menyiapkan dan menginventarisasi sarana dan prasarana seperti kendaraan, alat komunikasi dan alat pemadam.
Dengan melakukan langkah-langkah diatas, diharapkan mencapai "Zero Fire" yakni tidak ada Karhutla di Gunung Ciremai atau setidaknya bisa meminimalisir kejadiannya.
Sobat Ciremai, dampak Karhutla sangat merugikan bagi lingkungan hidup seperti pencemaran udara, turunnya debit air, kematian tumbuhan dan satwa liar hingga korban manusia.
Jadi, mari kita antisipasi Karhutla dengan mematuhi peraturan yang berlaku di TNGC karena mencegah jauh lebih penting daripada memadamkan.[teks & foto © Yaya Sutirya - BTNGC | 062018]
Sumber : Balai TN Gunung Ciremai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0