Rabu, 08 Maret 2017
Beberapa hari ini di Pontianak khususnya di jalan H. Rais A Rahman masyarakat dihebohkan dengan kemunculan buaya di sepanjang sungai Jawi.
Patut diduga kejadian ini bukan hanya masalah buaya yang tersesat, tetapi bisa jadi ini merupakan indikasi bahwa habitat mereka kini sudah mulai terancam atau rusak. hal ini mengakibatkan buaya mulai merambah ke pemukiman warga.
Penanganan yang dilakukan oleh Balai KSDA Kalimantan Barat antara lain yaitu menyusuri sungai, menempatkan papan himbauan disekitar sungai, memasang jaring serta melakukan penyuluhan kepada warga sekitar sungai.
Beberapa tahun terakhir konflik antara manusia dan buaya seringkali mengalami pasang surut. Hal ini menyebabkan timbulnya persepsi yang kurang baik terhadap satwa buaya. Dan pada suatu titik, tindakan balas dendam terhadap agresivitas buaya serta rasa takut dan was-was menyebabkan banyak buaya terbunuh di tangan manusia. Prinsip mata balas mata, atau nyawa balas nyawa menyebabkan korban manusia dan korban buaya berjatuhan.
Tindakan balas dendam seringkali mengakibatkan korban yang ketiga yaitu “upaya konservasi”. Konflik ini telah menghambat promosi penyelamatan buaya dan mendorong antipati manusia untuk melakukan upaya penyelamatan tersebut. Masing-masing pihak (manusia dan buaya) akan terlibat konflik yang tidak berkesudahan.
Kehadiran buaya mendekati pemukiman penduduk menunjukkan tanda-tanda agresivitas buaya yang semakin meningkat. Penyebabnya adalah adanya aktivitas warga yang menangkap ikan dengan alat tidak ramah lingkungan seperti menangkap ikan dengan setrum dan potasium.
Sebelum marak penangkapan ikan dengan sentrum dan potasium, masyarakat masih menangkap dengan jala. Penggunaan setrum dan potasium menyebabkan buaya semakin waspada. Apabila buaya merasakan kesakitan akibat ulah manusia, maka dalam memori buaya tertanam jika ada manusia yang mendekat maka ia adalah musuh. Responnya adalah apabila buaya terganggu maka mereka akan menyerang manusia.
Sumber: BKSDA Kalbar
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0