Senin, 28 Mei 2018
Kuningan, 28 Mei 2018. Pengelolaan tematik Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menjadi fokus utama dalam target pelaksanaan kegiatan, termasuk diantaranya resort pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam (jasling) seksi pengelolaan taman nasional (SPTN) wilayah I Kuningan. Tugas pokok dan fungsi diantaranya melakukan pembinaan kelompok masyarakat yang menjadi rutinitas harian. Tak hanya kelompok masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan wisata alam namun kelompok lainnya seperti pecinta alam, pengusaha, pelajar, mahasiswa dan pemerintah desa/daerah.
Animo masyarakat akan wisata alam saat ini yang tinggi membuat ekstra kerja bagi resort pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam. Waktu bukan menjadi pembatas, bahkan dapat dikatakan 24 jam pelayanan. Sampai tahun 2018, jumlah kelompok masyarakat pengelola wisata alam yang dibina sebanyak 30 kelompok dengan jumlah 41 lokasi wisata alam. Kegiatan pembinaan kelompok bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan. Kunjungan ke lokasi menjadi paket yang tidak dapat terpisahkan untuk memastikan bahwa masyarakat benar melakukan penataan sesuai kaidah konservasi. Mulai dari ujung sebelah utara sampai dengan selatan.
Pembinaan kelompok dilakukan setiap hari dan bergiliran tiap lokasinya, mulai dari pagi siang sore bahkan malam tergantung permintaan dari kelompok. Diskusi dua arah adalah metode yang tepat ketika berhadapan dengan masyarakat, bukan menggurui atau bahkan hanya menyampaikan peraturan perundangan tanpa solusi. Keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi bukan seberapa besar satwa dan tumbuhannya terjaga namun bagaimana menjalin hubungan sosial dengan manusia disekitarnya. Dengan demikian otomatis kesadaran akan pentingnya melestarikan satwa dan tumbuhan akan muncul. [teks & foto © BTNGC – Dina | 052018]
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0