Selasa, 01 Mei 2018
Bogor, 30 April 2018. Pasca operasi caesar (28/4) Billy masih dalam perawatan intensif oleh keeper Javan Gibbon Center (JGC). Setiap 2 jam sekali selama 24 jam, 3 orang keeper di JGC bergiliran menjaga dan memberikan susu formula. Mengapa 24 jam? Karena 3 sampai 7 hari pasca kelahiran caesar merupakan masa kritis bagi bayi.
Billy yang lahir dengan berat kurang lebih 6 ons sempat disatukan dengan induknya Jolly agar mendapatkan air susu langsung dari induknya, tetapi karena kondisi Jolly pasca operasi caesar masih dalam masa pemulihan, belum sepenuhnya bisa mengasuh dan merawat Billy.
Perawatan bayi owa jawa pasca dilahirkan caesar memerlukan penanganan intensif oleh keeper karena induk masih perlu pemulihan pasca caesar. Dikhawatirkan induk tidak mampu memberikan perawatan termasuk menyusui. Lambat laun sang bayi akan didekatkan kepada induk agar ikatan keduanya tetap terbentuk dan menghindari ketergantungan dengan keeper.
Caesar pada owa jawa cukup unik, arah irisan operasi vertikal di perut induknya berbeda dengan manusia. Hal ini karena owa jawa hidupnya menggelantung di pohon atau arboreal.
Bobby dan Jolly, orang tua baby owa jawa Billy, dipertemukan pada tahun 2014 di JGC, namun bukan hal mudah untuk memasangkan keduanya, mengingat Bobby dan Jolly berasal dari penyerahan warga yang berbeda. Merehabilitasi satwa liar hasil peliharaan memang memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Terlebih owa jawa yang mempunyai sifat monogami atau sangat setia dengan pasangannya. Namun demikian pada tahun 2016 pasangan ini membuahkan hasil dengan kehamilan Jolly. Anak pertama pasangan ini lahir pada tanggal 23 April 2017, melalui caesar. sayangnya karena kondisi kakaknya Billy ini tidak sekuat Billy sekarang, sehingga tidak bisa diselamatkan.
Billy dikandung ibunya kurang lebih 6 bulan, dan saat ini baik ibu maupun Billy dalam keadaan sehat dan aktif. Bobby, sang bapak juga terlihat sangat aktif menanti kembalinya sang ibu dan buah hati. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) bekerjasama dengan CI dan Yayasan Owa Jawa terus melakukan konservasi owa jawa agar primata endemik ini tidak lenyap dari bumi Indonesia, khususnya tanah jawa.
Sumber: Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Dokumentasi: Badi’ah dan Fitra Pirmansah – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0