Sabtu, 28 April 2018
Pangkep, 27 April 2018. SPTN Wilayah I gelar operasi bebas sampah dan vandalisme di Kawasan Pegunungan Bulusaraung. Kegiatan ini untuk membersihkan sampah sepanjang jalur pendakian Gunung Bulusaraung. Aksi peduli lingkungan ini digelar pada tanggal 21–22 April 2018 dengan tema “Gunung Bukan Tempat Sampah”. Selama kegiatan ini berlangsung pendakian untuk umum ditutup. Selama tiga hari gunung beristirahat dari desakan kunjungan pendaki. Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada alam untuk ”ecosystem recovery” .
SPTN wilayah I selaku panitia bekerjasama dengan TrashBag Community menyukseskan operasi bebas sampah dan vandalisme ini. Komunitas ini merupakan sebuah lembaga nirlaba yang bersifat relawan (voluntary). Peserta yang terlibat berasal dari berbagai komunitas dari Pangkep, Maros, dan Makassar.
Pendaftaran peserta diumumkan melalui media sosial taman nasional. Dalam sehari saja kuota yang disediakan panitia telah terpenuhi. Komunitas yang berpartisipasi di antaranya mapala universitas di Makassar, kelompok pecinta alam di Maros dan Pangkep, komunitas penggiat lingkungan, SMK Kehutanan dari Manokwari, dan pemerintah Desa Tompobulu. Tak kurang dari 120 orang turut perpartisipasi dalam kegiatan aksi bebas sampah ini.
Aksi lain yang digelar di antaranya bersih dan cat Mesjid di Desa Tomobulu, tanam pohon, bagi bibit pohon kepada masyarakat di desa terakhir sebelum mendaki. Sebanyak 100 bibit kayu manis dan daun salam yang dibagikan.
Pendakian dilakukan secara bersama-sama dengan membagi peserta menjadi 12 kelompok. Trash Bag Community dan Kelompok Pengelola Ekowisata Dentong mendampingi setiap kelompok pendaki. Kepala Balai Taman Nasional bantimurung Bulusaraung melepas rombongan pendaki ini pada Sabtu (21/4) pada pukul 15.00 Wita. Para pendaki selanjutnya mendirikan tenda di areal camping ground yang berada di Pos 9.
Minggu (22/4) adalah puncak kegiatan operasi bebas sampah dan vandalisme bertepatan dengan hari bumi yang diperingati setiap 22 April. Aksi memungut dan membersihkan sampah di mulai dari areal berkemah (Pos 9) hingga ke Pos 1.
“Kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman pendaki atas partisipasinya dalam kegiatan operasi bebas sampah dan vandalisme ini,” tutur Iqbal Abadi Rasjid, Kepala SPTN Wilayah I saat breefing.
Pendaki berhasil mengumpulkan sebanyak 8,5 karung besar sampah dengan total berat 141 kg. Sampah tersebut telah dikelompok menjadi 3 jenis sampah. Sampah plastik sebanyak 2 karung (9,5 kg), sampah sampah umum seperti kertas, busa, sebanyak 6 karung (128 kg), dan jenis sampah kaleng dan botol kaca sebanyak setengah karung (3,5 kg).
Sampah yang terkumpul di pusat informasi selanjutnya oleh panitia teruskan ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Pangkep. Sampah plastik oleh masyarakat setempat dimanfaatkan untuk dijual.
Sayangi bumi dengan tidak meninggalkan sampah saat mendaki. Ingat, gunung bukanlah tempat sampah.
Sumber : Erista Murpratiwi – Penyuluh Kehutanan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0