Pindah Lokasi Sang Macan Ilusi

Jumat, 27 April 2018

Pangkalan Bun, 27 April 2018. “Saya sudah bekerja di Taman Nasional Tanjung Puting hampir delapan belas tahun dan selama ini hanya melihat dan membaca tulisan mengenai kucing besar tersebut. Baru kali ini melihat langsung, ternyata keren sekali,” tukas Umi, Staf Balai TNTP yang menonton proses translokasi Macan Dahan kemarin, (26/4/2018) di pelabuhan SPTN III Kumai.

Macan Dahan Kalimantan (Neofelis diardi) adalah kucing liar berukuran sedang yang ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Pada tahun 2006, ia dijadikan sebagai spesies terpisah dari kerabat dekatnya, Neofelis nebulosa. Macan Dahan Kalimantan yang menjadi salah satu satwa khas yang juga berbagi habitat dengan Orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting ini menjadi satwa yang dikatakan nyaris sebagai ilusi, karena sangat sedikitnya orang yang berkesempatan menyaksikan langsung. Dokumentasi gambar macan dahan tersebut juga tidak terlalu banyak sehingga banyak orang yang tidak yakin akan keberadaan satwa tersebut di Taman Nasional Tanjung Puting, apalagi didalam kota Pangkalan Bun.

Kemarin lusa, (25/4/2018) mitra Balai Taman Nasional Tanjung Puting, Orangutan Foundation International (OFI) yang juga mengelola Pusat Perawatan dan Karantina Orangutan (Orangutan Care Center and Quarantine/OCCQ) dikota Pangkalanbun berupaya memerangkap seekor macan dahan yang telah beberapa kali terlihat berkeliaran di Hutan Latihan Orangutan sekitar OCCQ.

“Memang sudah beberapa hari terakhir berkali-kali dilaporkan terlihat kelebatan satwa ini disekitar Hutan Latihan Orangutan OCCQ Pasir Panjang, Pangkalan Bun, diasumsikan satwa tersebut mengincar salah satu Orangutan di hutan latihan. Cukup menakjubkan bahwa di daerah berhutan yang relatif masih berada didalam kota bisa ditemukan macan dahan, dan ini sangat mengkhawatirkan untuk keberlangsungan hidup “Sang Macan” ditengah fragmentasi habitat satwa tersebut yang disebabkan oleh perkembangan pemukiman dan perkebunan disekitar kota Pangkalan Bun. Hampir 50 tahun di tanjung puting, saya baru pertama kali melihat dan melakukan translokasi macan dahan. Perjumpaan langsung sangat sulit termasuk warga lokal di sekitar hutan demikian tegas Dr. Prof. Birute Galdikas, President OFI, pada kamis (26/4/2018) sebelum berangkat ke area translokasi satwa anggun tersebut.

Dipilihnya Taman Nasional Tanjung Puting menjadi area translokasi karena memang diketahui macan dahan juga memiliki habitat di Kawasan TNTP sehingga diharapkan satwa tersebut dapat tenang berkembang biak tanpa kemungkinan diganggu. “Tanjung Puting menjadi lokasi ideal untuk memindahkan satwa macan dahan karena secara alami macan dahan juga hidup dan berkembang biak di TNTP, selain itu dipastikan potensi konflik satwa dengan manusia akan sangat minimal”, demikian menurut Ir. Helmi, Kepala Balai TNTP di hari yang sama.

Proses translokasi macan dahan dewasa berjenis kelamin jantan ini dilaksanakan di Sungai Buluh Kecil, Resort Teluk Pulai, dan kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ir. Helmi, Kepala Balai TNTP, Dr. Prof Birute Galdikas, President OFI, BKSDA, salah satu wartawan media nasional serta beberapa orang staf TNTP dan OFI. Prosesi berjalan langat lancar karena macan dahan tersebut masih sangat liar sehingga begitu kandang transport dibuka, sang macan dahan tersebut dengan segera melompat ke rimbunnya hutan Tanjung Puting.

 

Sumber : BTNTP

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini