Senin, 23 April 2018
Pulau Harapan, 22 April 2018. 22 April merupakan hari Bumi yang ditandai dengan turunnya berkah air hujan di area sekitar Taman Nasional Kepulauan Seribu khususnya di sekitar Pulau Harapan. Sejak Dua hari sebelumnya, para kader konservasi wilayah Taman Nasional Kepulauan Seribu berkumpul di Pulau Harapan dan membuat bakti bagi sumber daya terumbu karang dalam bentuk “Pelatihan Bimbingan Teknis Monitoring Terumbu Karang menggunakan Metode Under Water Photo Transect (UPT)”.
Under Water Photo Transect (UPT) merupakan salah satu metode monitoring terumbu karang yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Dalam metode ini, pengambilan data terumbu karang di lapangan hanya berupa foto-foto yang diambil dengan kamera digital bawah air dan selanjutnya data diolah menggunakan piranti lunak komputer. Metode ini belum digunakan oleh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu secara resmi. Selama ini, Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT).
Kelebihan pemakaian metode UPT dalam monitoring terumbu karang ini antara lain mempersingkat waktu pengambilan data di lapangan; identifikasi life form atau genus karang bisa lebih tepat; dan hasil foto dapat digunakan sebagai dokumentasi atau arsip yang sewaktu-waktu dapat dilihat kembali
Peserta pelatihan ini berasal dari Kader Konservasi, mahasiswa, pemandu wisata, dan pegawai TN Kepulauan Seribu. Narasumber adalah Suryo Kusmo, S.Pi.,M.Si yang berasal dari Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesiaa (AKKII). Pelatihan ini terselenggara berkat dukungan berbagai pihak, di antaranya Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, Pemda Kabupaten Administrasi Jakarta Kepulauan Seribu, dan AKKII. Pada acara pembukaan pelatihan, Kepala SPTN Wilayah II Pulau Harapan bersama dengan Kepala Seksi Bidang Pemerintahan Kelurahan Pulau Harapan memberikan sambutan dan arahan kepada peserta untuk serius mengikuti pelatihan ini agar materi yang didapat dapat diterapkan dan bermanfaat.
Pelatihan ini berisikan pemberian materi dalam bentuk paparan, praktek pengambilan data (tutupan terumbu karang), dan praktek analisa menggunakan piranti lunak CPCe (Coral Point Count with Excel Extension). Pengambilan data tutupan terumbu karang di 2 (dua) lokasi dengan dasar pemilihan yaitu lokasi favorit wisata snorkeling, yaitu perairan sekitar Pulau Kayu Angin Genteng dan lokasi pemulihan ikan karang yang dikelola oleh masyarakat, yaitu lokasi Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) di perairan sekitar pulau Pemagaran. Melalui pelatihan ini, peserta menjadi tahu konsep monitoring terumbu karang dengan metode UPT, pengambilan datanya, dan analisa dengan CPCe. Para peserta membagi peran sesuai dengan kemampuan mereka dan menunjukkan kerja sama yang apik dalam pelatihan ini. Peserta yang tidak memiliki kemampuan dalam menyelam berperan mendalami bidang analisa data dengan CPCe, sedangkan peserta yang berkemampuan menyelam tapi kurang mahir mengoperasikan komputer, berperan mendalami teknis pengambilan data.
Pelatihan ini ditutup oleh Koordinator Wilayah Kader Konservasi Taman Nasional Kepulauan Seribu dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta.
Sumber : Yuniar Ardianti Penyuluh Kehuatanan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0