Jumat, 20 April 2018
Sorong, 18 April 2018. Dalam upaya menjalin dukungan serta kerjasama dalam mendorong program pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Sorong, Balai Besar KSDA Papua Barat melakukan Sosialisasi Proyek Perubahan “Integrasi Budaya dan Konservasi di TWA Sorong sebagai Daya Tarik Wisatawan Mancanegara di Papua Barat.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Ruang Pertemuan Waigeo, Hotel Swissbell Kota Sorong dan dihadiri oleh segenap instansi pemerintah daerah terkait diantaranya Bappeda Kota Sorong, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum; perwakilan Anggota DPRD Kota Sorong serta stakeholder mitra Balai Besar KSDA Papua Barat Conservancy International (CI) Indonesia, PT. Pertamina, dan Dewan Kesenian Kota Sorong.
Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat, R. Basar Manullang dalam sambutannya meminta dukungan para pihak untuk dapat bekerjasama dan berkontribusi dalam pengembangan TWA Sorong sebagai obyek destinasi wisata kedepan yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Dalam pengembangannya perlu adanya inovasi-inovasi untuk mendorong peningkatan daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara, salah satunya dengan mengintegrasikan kegiatan budaya, edukasi dan konservasi.
Kepala Bidang KSDA Wilayah I Sorong, Andi M. Kadhafi dalam presentasinya memaparkan rencana dan gagasan pengembangan jangka pendek TWA Sorong, “Proyek ini akan menampilkan sebuah keunikan atau ciri khas bahwa dengan pembangunan konsep perpaduan budaya dan ikon lokal di TWA Sorong seperti replika rumah adat Papua Barat dan sanggar berikut pementasan seni tari khas Papua Barat maka dengan sendirinya kunjungan wisatawan dapat semakin bertambah untuk tertarik berkunjung”.
“Sanctuary/Aviary atau kandang besar untuk jenis burung khas Papua Barat juga akan dirancang dan saat ini dalam proses untuk pembangunannya bekerjasama dengan PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit VII Kasim dan Puspiptek Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Jakarta.” tambah Andi.
Harapan kedepan, dengan pengembangan TWA Sorong ini adanya multiflyer effect untuk peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar TWA Sorong khususnya pemilik hak ulayat.
Sumber: BBKSDA Papua Barat
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0