Survey Kehati & Sosek Balai TN Kayan Mentarang

Jumat, 06 April 2018

Malinau, 6 April 2018. Setelah melaksanakan survey sosial ekonomi dan Biodiversity di kawasan dan penyangga TN Kayan Mentarang selama 2 minggu, peneliti dari Ecology and Conservation Center for Tropical Studies (ECOSITROP) presentasikan hasil survey di Kantor Balai Taman Nasional Kayan Mentarang. Survey yang berlangsung dari tanggal 5 desember 2017 hingga 5 Februari 2018 itu menghasilkan ragam informasi Kehati dan sosial ekonomi yang kemudian di tuangkan dalam sebuah karya tulis yang di kembangkan oleh Ecositrop.

Itulah yang kemudian menjadi bahan materi dalam Seminar Balai TN Kayan Mentarang kemarin (kamis,5/4). yang di hadiri oleh perwakilan DP3K TNKM, FOMMA, FORCLIME-FC, WWF Indonesia, KPH Malinau, dan DLH serta beberapa ASN Balai TN Kayan Mentarang. Dimana yang menjadi narasumber pada seminar tersebut adalah 2 orang peneliti Ecositrop. Yakni Yaya Rayadin selaku Scientific Coordinator Ecositrop dan Supriadi selaku Social Coordinator and Management Conflict Ecositrop.

Dalam Seminar tersebut Yaya Rayadin membeberkan hasil penelitian timnya yang dapat memperkaya dan melengkapi buku-buku yang telah ada sebelumnya. Baik yang di tulis oleh WWF beberapa tahun lalu, maupun yang menjadi rujukan BTNKM dalam merancang program kedepan. Di antaranya ialah, inventarisasi Keanekaragaman Hayati (Kehati) kekinian dalam kawasan TNKM, secara khusus di sekitar Kecamatan Bahau Hulu dan Kecamatan Pujungan yang menjadi lokasi survey.

Kepala Balai TN Kayan Mentarang, Johnny Lagawurin yang menginisiasi Seminar tersebut mengungkapkan bahwa perlu ada kesinambungan dari penelitian di kawasan TNKM lainnya di tingkat tapak. Mengingat kawasan tersebut belum terjamah secara detail untuk keperluan inventarisasi kehati maupun pengaruhnya terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan dan penyangga TN Kayan Mentarang.

“Hal seperti ini perlu kita kembangkan bersama dengan skema kolaboratif untuk tujuan Inventarisasi dan kepentingan lain yang dapat menunjang pengelolaan di tingkat tapak.” Ungkap Johnny Lagawurin merespon presentasi yang di sampaikan oleh Yaya Rayadin.

Untuk di ketahui, Tim peneliti yang melaksanakan survey tersebut berjumlah 22 orang yang terdiri dari Ecositrop 12 Orang, Balai TN Kayan Mentarang 6 Orang dan Masyarakat Adat 4 Orang. Dengan metode penelitian yang sangat beragam dari masing-masing kehati baik flora maupun fauna. di antaranya Pengamatan langsung, tidak langsung, rekaman kamera trap, hingga analisa data dan pengujian sampel.

Sumber : Balai Taman Nasional Kayan Mentarang

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini