Kamis, 05 April 2018
Labuhan Ratu, 5 April 2018. Penyuluh Kehutanan TN Way Kambas bersama masyarakat desa Braja Harjosari menyusun Rencana Kerja Tahunan Kelompok Tani Hutan (KTH) Karya Wana Tirta dan KTH Bina Warga. KTH Karya Wana Tirta dan KTH Bina Warga Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah Lampung Timur telah mendapat dukungan program budidaya ikan air tawar pada tahun 2017. Kegiatan yang telah berjalan yaitu budidaya ikan lele dengan media kolam plastik (bioflok) masing-masing 6 unit kolam.
Pada Rabu malam (28/3) dirumah salah satu anggota KTH Karya Wana Tirta dilakukan pertemuan untuk evaluasi dan penyusunan Rencana Kerja Tahunan. “Budidaya ikan lele oleh KTH Karya Wana Tirta (15 orang anggota) telah berjalan dengan baik, 6 unit kolam plastik bioflok ditempatkan di beberapa lokasi sekitar rumah anggota. Memang semantara ini masih banyak kendala yang dihadapi, tetapi dengan pendampingan dari Penyuluh Kehutanan TN Way Kambas, kami optimis bahwa kedepan desa Braja Harjosari dapat menjadi sentra budidaya ikan air tawar”, ujar Munir selaku Ketua KTH Karya Wana Tirta.
Berbeda dengan yang dilakukan KTH Bina Warga, 6 unit kolam ditempatkan di satu lokasi yaitu di lahan milik Suhada selaku Ketua KTH Bina Warga dan pengelolaan dilakukan secara bersama-sama oleh anggota. Rabu malam (4/4) dilakukan juga evaluasi dan penyusunan RKT tahun 2018 di rumah Ketua KTH Bina Warga.
Dari hasil evaluasi muncul beberapa permasalahan yang hampir sama, antara lain berkaitan dengan teknis budidaya ikan lele dengan media kolam plastik bioflok, bibit ikan, perawatan kolam, penyakit, pakan, serta pemasaran. Selanjutnya dijadikan acuan untuk penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja Tahun 2018.
Diharapkan dengan adanya penyelenggaraan pengembangan daerah penyangga yang sesuai dengan prinsip konservasi kawasan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah penyangga melalui pendayagunaan potensi yang ada, pengembangan kapasitas, serta perluasan akses bagi masyarakat. Masyarakat tidak bergantung terhadap kawasan TNWK karena telah berdaya serta mandiri. Sehingga tercipta ”hutan lestari masyarakat sejahtera”.
Sumber : Penyuluh Kehutanan Balai TN Way Kambas
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0