Rabu, 04 April 2018
Musi Rawas, 3 April 2018. Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Lahat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan bersama masyarakat mengevakuasi 1 ekor Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) dengan panjang sekitar 3 (tiga) meter dalam kondisi hidup di Desa Trikarya, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas.
Kronologisnya Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) memasuki kolam ikan warga Desa Trikarya yang berada di sisi Sungai Ketupak. Warga berinisiatif menangkap buaya tersebut karena sudah memakan ikan peliharaan di kolam milik warga. Selain itu, warga juga menjadi resah dan khawatir saat beraktifitas di sekitar areal munculnya buaya tersebut. Selanjutnya buaya tersebut oleh warga diserahkan ke Polsek Purwodadi dalam kondisi diikat supaya tidak membahayakan warga. Menindaklanjuti kondisi tersebut Polsek Purwodadi melalui Kapolsek Purwodadi (Iptu Suarman) melaporkan penyerahan Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) oleh warga tersebut ke Polres Musi Rawas yang kemudian berkoordinasi dengan SKW II Lahat BKSDA Sumatera Selatan untuk proses lebih lanjut.
Sebagai bentuk reaksi cepat penanganan konflik satwa di wilayah kerjanya maka SKW II Lahat BKSDA Sumatera Selatan segera mengirimkan tim penanggulangan konflik manusia dengan satwa (Rusmin Mulyadi & Wahid Nurrudin) untuk menuju ke lokasi. Setelah tiba di Mapolres Musi Rawas di Muara Beliti, Musi Rawas untuk berkoordinasi langsung dengan unit Pidana Khusus Polres Musi Rawas maka tim penanggulangan konflik manusia dengan satwa SKW II Lahat BKSDA Sumatera Selatan dengan didampingi personil dari Polres Musi Rawas langsung menuju lokasi yang selain untuk segera melakukan pengecekan terhadap kondisi buaya tersebut juga mengumpulkan informasi tentang kronologis keberadaan buaya di Mapolsek Purwodadi.
Tim penanggulangan konflik manusia dengan satwa SKW II Lahat BKSDA Sumatera Selatan berdialog terkait penanganan Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) dengan Kapolsek Purwodadi dan perwakilan masyarakat Desa Trikarya bahwa buaya tersebut harus segera dilepasliarkan kembali ke habitatnya. Tetapi perwakilan masyarakat menolaknya karena wilayah Kecamatan Purwodadi adalah daerah padat penduduk sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan konflik lagi dengan masyarakat. Mempertimbangkan kondisi tersebut maka buaya akan dititipkan terlebih dahulu di penangkaran Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) yang berlokasi di Palembang untuk pemulihan kondisi sambil menunggu pelepasliaran kembali ke wilayah lain yang dinilai kondisinya sesuai.
Sumber : Wahid Nurrudin PEH Balai KSDA Sumatera Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0