Minggu, 01 April 2018
Poso, 30 Maret 2018. Guna meningkatkan kesejahteraan/taraf hidup suku wana posangke maka Balai KSDA Sulawesi Tengah membuat program pengembangan kualitas SDM masyarakat adat wana posangke yang juga merupakan salah satu role model tahun 2018 Balai KSDA Sulawesi Tengah. Bersama-sama dengan lembaga non pemerintah berupaya mengembangkan SDM masyarakat adat wana posangke khususnya dalam bidang pendidikan. Lembaga non pemerintah yang dimaksud antara lain LSM Merah Putih, Yayasan Alisintove dan Yayasan Lentera Cinta Bangsa.
Pada tanggal 29 Maret 2018, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Poso bersama Kepala Desa Taronggo dan Ketua BPD setempat dengan difasilitasi oleh Yayasan Lentera Cinta Bangsa (LCB) secara bersama-sama melihat lansung keadaan masyarakat Adat Suku Wana Posangke khususnya di Lipu Ratobambang. Dalam acara tersebut Kades Taronggo menyampaikan terima kasih dan penuh pengharapan agar warganya tersebut karena mendapat perhatian khusus dari yayasan dan Balai KSDA Sulawesi Tengah mengingat warganya masih tergolong terbelakang dan menerapkan pola hidup yang primitif. Apapun program yang sifatnya positif untuk pengembangan manusianya pemerintah desa akan mendukungnya. Kemudian dengan bercampur bahasa Ta’a Wana kades menghimbau kepada warganya untuk dapat mendukung program yayasan dan Balai KSDA Sulawesi Tengah tanpa melihat suku, ras dan agama, yang terpenting bagaimana masyarakat wana posangke dapat sejajar dengan masyarakat lain dalam hidup dan beradaptasi mengembangkan kualitas hidup mereka.
Selanjutnya Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Poso, menjelaskan tentang program Role Model meliputi bidang pendidikan dan perjanjian kesepakatan konservasi. Pada kesempatan tersebut ketua Yayasan LCB (Lukas) mengatakan bahwa kami ingin berbuat bagi bangsa ini dengan ikut berupaya meningkatkan sumber daya manusia pada suku terasing khususnya suku Wana Posangke. Diharapkan kerjasama yang baik terhadap semua unsur terkait khususnya pemerintah Desa Taronggo, Balai KSDA Sulawesi Tengah dan stakeholders lainnya. Acara terakhir dilakukan peletakkan batu pertama untuk pembangunan sekolah alam dengan menanam pohon dan diletakkan batu sebagai simbol bangunan sekolah alam.
Sumber : Balai KSDA Sulawesi Tengah
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5