Tekan Laju Konflik Orangutan, Balai KSDA Kalbar Gandeng Sejumlah Mitra

Senin, 02 April 2018

Pontianak, 2 April 2018. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat (BKSDA Kalbar) menggandeng sejumlah mitra untuk bersama-sama menekan laju konflik antara manusia dengan orangutan. Pemicu konflik yang terjadi adalah alih fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan sawit dan hutan tanaman industri serta tumpang-tindih lahan milik warga dengan habitat orangutan.

BKSDA Kalbar mencatat, sebanyak 439 satwa liar yang melibatkan 28 spesies termasuk orangutan berhasil diselamatkan di sepanjang 2017. Konflik tersebut semakin memperbesar angka kepunahan satwa arboreal ini setiap tahunnya. Pemicu konflik itulah yang ingin dimitigasi melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia dengan tematik Meminimalkan Konflik Manusia dan Orangutan di Lanskap Hutan Sungai Purun Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah, 2-4 April 2018. Rangkaian kegiatan pelatihan ini yaitu materi (2/4/18) dan praktek lapangan (3-4/4/18).

Melalui pelatihan ini, para pihak terkait seperti WWF-Indonesia, Yayasan Titian Lestari dan Forum Konservasi Orangutan Kalimantan Barat (FOKAB) serta didukung oleh TFCA Kalimantan bersama BKSDA Kalbar dan PT. Peniti Sungai Purun, berkolaborasi melakukan upaya mitigasi untuk mengurangi terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar seperti orangutan. Dalam kesempatan ini juga diberikan pemahaman dan keseragaman metodologi survei kepada instansi pemerintah, pihak swasta, dan lembaga konservasi lingkungan (LSM) sebagai peserta pelatihan, serta untuk memberikan pemahaman penanganan orangutan pasca penyelamatan.

Kegitan ini diharapkan dapat mengikat komitmen para pihak dalam memitigasi terjadinya konflik antara manusia dengan orangutan. Para pihak juga dapat secara proaktif melaporkan kasus atau temuan konflik melalui call center dan menyampaikan laporan melalui aplikasi android.

Sumber : Balai KSDA Kalimantan Barat

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini