Pendakian Dibuka 1 April 2018, BBTN Gunung Gede Pangrango Berbenah Diri

Kamis, 29 Maret 2018

Cibodas, 28 Maret 2018. Kegiatan pendakian akan dibuka pada 1 April 2018, untuk menyambutnya, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah membuat kebijakan baru dalam rangka peningkatan pelayanan. Untuk mensosialisasikan, maka dilakukan pertemuan dengan para pihak, antara lain personil Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, delapan kelompok volunteer BB TNGGP, tim kesehatan, hingga tokoh masyarakat yang dilaksanakan pada hari Selasa (27/3).

ibahas persiapan dan kesiapan pendakian, yang diawali dengan arahan dan pembukaan oleh Mimi Murdiah sebagai Kepala Bidang Teknis BBTNGGP, pemaparan kebijakan baru pelayanan pendakian oleh Johanes W. sebagai Kepala Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan, dilanjutkan dengan diskusi, dan penjelasan Herdiansyah dari tim medis tentang SOP pemeriksanaan kesehatan calon pendaki, diakhiri dengan penutupan oleh Kabidtek (mewakili Ka BBTNGGP).

"Perlunya sinergitas diantara para pihak dalam pelayanan pendakian" tegas Mimi Murdiah Kepala Bidang Teknis BBTNGGP dalam arahannya. Beliau juga berharap agar semua pihak berusaha mensosialisasikan kebijakan baru Balai Besar TNGGP kepada masyarakat calon pendaki.

"Balai Besar TNGGP merupakan pioneer dalam hal pelayanan pendakian. Perubahan demi perubahan persiapan pendakian untuk meningkatkan pelayanan dalam berbagai aspek, tidak hanya dengan memperbaiki pendaftaran melainkan penyempurnaan sistem pelayanan pendakian yang merupakan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya dan masukan dari para pihak" ucap Johanes W. Kepala Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan dalam paparannya. Lebih lanjut Johanes mengatakan bahwa pencetakan SIMAKSI serta pelayanan kesehatan akan dilakukan di setiap pintu masuk dan pengambilan SIMAKSI bisa dilakukan pada saat akan mendaki. Setiap calon pendaki akan mendapat pelayanan medis pada saat akan melakukan pendakian guna memastikan kondisi kesehatan terkini dari para calon pendaki.

"Pelayanan medis yang akan diberikan kepada pengunjung berupa pemeriksaan kesehatan meliputi, riwayat penyakit calon pendaki, tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan mengukur kemampuan penyerapan dan distribusi oksigen dalam tubuh, serta akan mendapatkan tip pengetahuan praktis keselamatan pertama pada kecelakaan" jelas Herdiansyah tim medis tentang SOP pemeriksanaan kesehatan calon pendaki.

Volunteer dari Gunung Putri yang diwakili Mas Said, berbagai kisah, “Pengalaman di lapangan menunjukkan kadang ada calon pendaki dengan keterangan sehat, namun pada saat pendakian mengalami kondisi tubuh yang buruk”. Dengan demikian SOP tentang pemeriksaan kesehatan yang diberlakukan di TNGGP sudah cocok dengan kebutuhan.

Menanggapi pendapat Mas Said, dr. Herdiyansyah menegaskan setiap calon pendaki harus dipastikan benar-benar sehat untuk melakukan pendakian. Sedangkan rekam medis, setiap pemeriksaan memiliki batas waktu. Untuk itu memang perlu pemeriksaan di lapangan, sehingga hasilnya merupakan rekaman kondisi kesehatan terkini.

Melalui pertemuan ini pun, sekretariat bersama volunteer BB TNGGP yang diwakili Setjennya Agus Mulyana, mengungkapnkan keinginan untuk mengaktifkan kembali SAR TNGGP. Kemudian bekerjasama dengan tim pelayanan kesehatan di setiap pintu masuk dalam ketersediaan alat medis dan obat-obatan untuk evakuasi. Dengan adanya penyempurnaan dalam pelayanan pengunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini, mudah-mudahan kenyamanan dan keamanan pengunjung bisa lebih terjamin. 

Sumber: Latifa Nur Artiningsih - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini