Tambora Goes to School

Kamis, 29 Maret 2018

29 Maret 2018. Kegiatan pendidikan konservasi  dilakukan selama 3 hari dari tanggal 27-29 Maret 2018 di 4 sekolah Lingkar Tambora, yaitu SMAN 1 Sanggar, SDN 1 Piong, SDN 7 Pekat dan SMPN 3 Pekat. Lebih dari 40 orang peserta yang hadir di masing-masing sekolah. Peningkatkan kesadartahuan terhadap konservasi sebaiknya dilakukan sejak dini untuk memberikan pengetahuan kepada siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya agar lebih sadar dan lebih perhatian mengenai lingkungan, terutama Kawasan hutan dan permasalahan serta hubungan timbal baliknya

Pendidikan konservasi dilaksanakan dalam tiga bentuk kegiatan utama, yaitu: 1). Pengenalan hutan TN Tambora beserta flora dan fauna serta ekosistemnya 2). Penekanan manfaat hutan serta alasan harus melindunginya 3). Peran generasi muda dalam menjaga hutan. Materi diberikan melalui kegiatan teori dan praktek dalam bentuk diskusi interaktif, tayangan video, permainan, serta observasi lapangan dan penanaman nilai-nilai konservasi alam sedini mungkin kepada siswa.

Saat diskusi interaktif, para siswa sangat antusias menyampaikan gagasannya. Salah satu yang menarik adalah opini tentang jagung. Sebagian besar lahan kosong yang ada di sekitar Tambora sudah berubah menjadi hutan jagung. Tanaman semusim tersebut sudah menggantikan pohon-pohon besar yang sebelumnya berdiri kokoh di kaki Tambora. Sebagian besar siswa tidak setuju dengan berubahnya hutan kayu produksi menjadi hutan jagung.

Pendidikan konservasi diarahkan kepada aspek perilaku generasi muda untuk memahami pentingnya hutan beserta ekosistem didalamnya bagi kehidupan dan bagaimana mencintai dan menjaga hutan tersebut sehingga manjadi nilai-nilai positif yang tertanam dalam keseharian mereka. Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong dan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk melindungi serta memanfaatkan hutan secara arif dan bijaksana. Selain itu, kegiatan semacam ini harapannya dapat terus berlanjut sehingga agen atau kader konservasi lingkungan makin banyak tercipta.

The sound from caldera

Sumber : Balai Taman Nasional Tambora

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini