Kamis, 29 Maret 2018
Sofifi, 29 Maret 2018. Sudah terdapat 2 (dua) kelompok wisata lokal yang diberikan Surat Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL), yaitu kelompok wisata Totango dan Sanggar Wisata Alam Tayawi (SWAT). Kelompok Totango berada di Desa Ake Jawi, Resort Binagara sedangkan SWAT berada di Desa Koli, Resort Tayawi. Keduanya sama-sama menggeluti bidan wisata alam di TNAL. Awal bulan lalu SWAT telah mendapatkan pelatihan pemandu wisata dengan pemateri dari Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan dan Profesional Guide di Maluku Utara. Sedangkan kelompok Totango baru kemarin (27/03) baru mendapatkan pelatihan pemandu wisata untuk kedua kalinya.
Pelatihan pemandu wisata bagi kelompok Totango dilaksanakan di Desa Ake Jawi. Selain Totango, Balai TNAL juga mengundang kelompok Rimpa (Rimbawan Pecinta Alam) yang beranggotakan pemuda desa Ake Jawi serta mengundang pemuda dari Desa Pintatu dan Desa Tomares.
Setelah acara sambutan dan pembukaan, dimulailah presentasi oleh beberapa pemateri, yaitu Koordinator Resort Binagara menerangkan tentang Site Plan Wisata Alam di Resort Binagara, Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Timur (Haltim) memaparkan tentang Strategi Pengembangan ODTWA di Haltim, Generasi Pesona Indonesia (Genpi) menjelaskan Teknik-teknik Pemanduan yang Baik dan Kecamatan Wasile Selatan yang menjelaskan tentang Peran Serta Masyarakat Wasile Selatan dalam Mengembangkan Pariwisata Alam.
Hardi Musa, Kepala Dinas Pariwisata Haltim mengemukakan bahwa potensi wisata yang ada di Kabupaten Haltim sangat banyak yang rencananya akan saling diintegrasikan, termasuk wisata di TNAL. Oleh karena itu Hardi Musa membentuk satgas pariwisata di kabupaten Haltim yang beranggotakan, Dinas Perikanan, Bappeda, Cipta Karya dan instansi lainnya.
“Kita (Pemda Haltim) akan mendukung program pariwisata di TNAL”, kata Beliau.
“Di dalam dana desa terdapat 10% dari anggaran total yang peruntukannya untuk mengembangkan wisata di desa tersebut, jadi dipakai saja”, tutup Hardi yang baru saja menyelesaikan magang program Australia Awards bidang pariwisata ini.
Pemateri selanjutnya berasal dari Genpi, yaitu Ajuar Abdullah. Selain sebagai konsultan pariwisata Beliau juga pernah dilibatkan dalam tim percepatan desa wisata oleh Kementerian Pariwisata RI. Beliau menjelaskan tentang bagaimana menjadi pemandu yang baik, kode etik yang harus dijalankan oleh pemandu, hal-hal yang tidak boleh dilakukan seorang pemandu dan bagaimana seorang pemandu dapat apresiasi dari wisatawan sehingga dia ingin berkunjung kembali. Sembari menjelaskan tentang materinya, lulusan Magister Pariwisata Universitas Gajah Mada ini menambahkan cerita pengalaman pribadi saat sedang memandu.
“Anggaplah wisatawan itu sebagai teman, maka anda akan memperlakukan wisatawan layaknya teman anda sendiri, bukan hanya berharap tip (uang) dalam pemanduan”, terang Ajuar.
Pemateri dari Kecamatan Wasile Selatan, Novenia Ambeua mengajak agar masyarakat ikut serta terlibat dalam kegiatan wisata alam di Taman Nasional Aketajawe Lolobata.
Sumber : Akhmad David Kurnia Putra Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0