Tanam 2.000 Pohon di HUT TN Gunung Gede Pangrango

Senin, 26 Maret 2018

Bogor, 24 Maret 2018. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melakukan penanaman pohon bersama mitra PT Tirta Fresindo Jaya Plant. Ciherang (Mayora Group). Penanaman pohon ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT TNGGP sekaligus memperingati Hari Hutan Internasional. Lokasi penanaman pohon di Zona Rehabilitasi, Blok Pasir Benyeng, Desa Bojong Murni, Kecamatan Ciawi, Wilayah Kerja Resort PTN Tapos. Acara penanaman pohon dihadiri oleh TNGGP, Mayora Group, Koramil Ciawi, Polsek Ciawi, Polsek Caringin, Desa Bojong Murni, beserta masyarakat sekitar.

"Penanaman pohon ini dapat memberikan efek ganda, khususnya perbaikan ekosistem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar dari pemanfaatan pohon buah-buahan yang ditanam” ujar Ibu Badi’ah selaku Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Bogor TNGGP dalam sambutannya.

Pihak Mayora Group yang diwakili oleh Pak Woko selaku Kepala Departemen IRGA M3 (Mayora 3) mengungkapkan, bahwa perusahaan baik langsung ataupun tidak langsung merasakan dampak dari fungsi kawasan TNGGP, sehingga sudah seyogyanya perusahaan berkontribusi terhadap pemulihan ekosistem ini. Kepala Balai Besar TNGGP yang diwakili oleh Ibu Mimi Murdiah selaku kepala Bidang Teknis Konservasi mengungkapkan, bahwa TNGGP memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan terutama sebagai sumber air untuk daerah sekitarnya. Perlu diketahui bahwa TNGGP memiliki 4 DAS terkenal yaitu Citarum, Cisadane, Ciliwung, dan Cimandiri. Penanaman pohon ini merupakan upaya positif untuk mengoptimalkan fungsi dari suatu kawasan hutan, pada akhirnya ekosistem terpulihkan dan masyarakat sejahtera.

Kegiatan ini berhasil menurunkan masyarakat yang dulunya menggarap di kawasan TNGGP (areal bekas Perhutani) sebanyak 24 KK. Masyarakat tersebut beserta pihak desa setempat mendukung upaya pemulihan ekosistem. Apalagi dengan kegiatan ini masyarakat dapat mengelola dan memanfaatkan hasilnya. Hal ini sejalan dengan amanah kemitraan konservasi bahwa hutan dimanfaatkan secara lestari untuk kesejahteraan masyarakat. Pada akhirnya hutan lestari dan masyarakat mandiri.

Jenis pohon yang ditanam sebagian besar (60%) terdiri dari jenis pohon asli seperti Janitri, Salam, Kisireum, Lame, dan Puspa. Sisanya pohon jenis MPTS (Multi Purpose Tree Species) sebanyak 40% di batas kawasan yang dapat dimanfaatkan buahnya oleh masyarakat sekitar seperti Alpukat, Nangka, dan Picung. Persentase tersebut hasil kesepakatan dengan masyarakat penggarap. Angka 40% itu lahir dan dihitung dari masing-masing luas garapannya, yang semula ditanami sayur mayur menjadi tanaman keras, namun masyarakat masih bisa memperoleh penghasilan dari buah-buahan tersebut. Total pohon yang ditanam sebanyak 2.000 pohon dengan luas 4 Ha.

Sumber: Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango dan Mayora Group

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini