Minggu, 11 Februari 2018
Indragiri Hilir, 10 Februari 2018. Sampai dengan tanggal 9 Februari 2018, telah masuk hari ke 37 tim Rescue gabungan Balai Besar KSDA Riau, Polres Inhil, WWF, PKHS, PT. THIP dan PT. Arara Abadi berupaya melakukan penyelamatan satwa Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di areal PT THIP yang telah menewaskan satu orang pekerja di perusahaan tersebut. Adanya Tim Rescue dimaksudkan sebagai upaya mengamankan Harimau sumatera yang telah mengalami perubahan tingkah laku (inhabituasi) yang diindikasikan dengan selalu mendekat kepada manusia dan aktifitas manusia pemukiman dll.
Semakin meningkatnya intensitas perjumpaan Tim Rescue dengan harimau di tempat tempat umum (jalan lintas dan pemukiman) menjadi pembahasan utama dalam evaluasi oleh Tim Rescue yang dipimpin Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE dan Kepala Balai Besar KSDA Riau tanggal 6 Februari 2018 yang lalu di Pekanbaru.
Arahan kedua pimpinan rapat adalah sbb :
1. Melakukan kajian yang mendalam dengan melibatkan para pihak yang memiliki kepedulian akan keselamatan Harimau sumatera.
2. Antisipatif terhadap perubahan perilaku Harimau sumatera dengan cara meningkatkan sosialisasi, menambah papan informasi pada jalur dan lokasi-lokasi yang merupakan tempat Harimau sumatera sering muncul.
3. Penanganan satwa agar selalu mengedepankan kesejahteraan (animal welfare) dan mengacu pada PerMen Kehutanan No. P. 48/ Menhut-II/2008 tentang Pedoman Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwa.
4. Dari analisa terhadap perilaku Harimau sumatera yang menghindari Box Trap, diusulkan penambahan box trap yang terbuat dari bahan alami/kayu.
5. Masyarakat sekitar dan Harimau sumatera di areal konflik harus menjadi fokus perhatian utama. Tim Rescue untuk menghindari konflik berulang.
6. Dalam penanganan Konflik Harimau sumatera dengan manusia, Balai Besar KSDA Riau adaptif terhadap berbagai masukan.
Sumber : Balai Besar KSDA Riau
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0