Membangun Konsorsium Kolaborasi Dan Rencana Penelitian Di Cagar Biosfer Lore Lindu

Selasa, 23 Januari 2018

Jakarta, 23 Januari 2018. Dengan tujuan untuk membangun konsorsium kolaborasi penelitian para pihak dalam mendukung pembangunan dan pengelolaan hutan berkelanjutan di Cagar Biosfer Lore Lindu (CBLL), Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) dan Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA) selaku Program Executing Agency Forest Programme III (FP-III) melaksanakan kegiatan Lokakarya “Membentuk Konsorsium Kolaborasi dan Rencana Penelitian di CBLL” di Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta, pada tanggal 22 Januari 2018.

Kegiatan yang dibuka oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dihadiri oleh Direktur PIKA, Kepala Balai Besar TNLL, Kepala Balai PDAS HL Palu-Poso, Kepala Balai PSKL Wilayah Sulawesi, Ketua Umum Man and Biosphere Unesco-Indonesia, GIZ Forclime, dosen dan peneliti dari Universitas Gottingen, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Tadulako (Untad), konsultan FP III Sulawesi, Direktorat Kawasan Konservasi, dan Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi.

Dalam sambutannya, Ir. Wiratno, M.Sc menyampaikan bahwa dukungan penelitian yang dilakukan di CBLL khususnya pada kawasan TNLL sebaiknya bisa mengakomodir beberapa isu lokal yang salah satunya adalah adanya usulan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dan usulan hutan adat. Lebih lanjut beliau juga mengungkapkan bebarapa harapan terhadap adanya kolaborasi penelitian selama 5 tahun di CBLL ini, diantaranya: (1) mampu menjembatani/menterjemahkan local knowledge ke dalam bahasa ilmiah guna mendukung pengelolaan cagar biosfer; (2) dapat menjawab kebutuhan yang lebih aplikatif-realistis-managable oleh para pihak; (3) menjadi input dalam pengelolaan kawasan konservasi yang dapat menciptakan public trust; dan (4) menjamin keberlanjutan pendanaan penelitian yang mendukung pengelolaan kawasan konservasi.

Dalam paparannya yang bertemakan “Collaborations in Indonesia in Strengthening Scientific Research Capacities ”, Lutz Fehrmann, salah satu pimpinan pada bagian Inventarisasi Hutan dan Inderaja Universitas Goettingen, menyampaikan tentang beberapa proyek penelitian yang telah dilakukan di Indonesia. Diantaranya pengembangan sistem monitoring karbon hutan terintegrasi di Kalimantan Tengah, dan kuantifikasi struktur, heternogenitas dan perubahan vegetasi serta penggunaan lahan di Jambi. Beliau juga menyampaikan tentang kontribusi yang dapat diberikan pada proyek FP-III khususnya output 4 untuk analisis perubahan tutupan lahan, monitoring karbon dan keanekaragaman hayati, serta analisis degradasi, fragmentasi dan struktur hutan.

Pada kesempatan yang sama Ketua Komite Nasional MAB Unesco Indonesia, Prof. Enny Sudarmonowati, dalam paparannya lebih menitikberatkan pada prosedur bagi peneliti asing terkait dengan Material Transfer Agreement (MTA) dan perizinan penelitian. Sementara Dr. Abdul Rauf, dosen dari Universitas Tadulako, menekankan pada pemanfaatan data hasil-hasil penelitian STORMA (Stability of the Rainforest Margin) yang berlangsung pada interval tahun 2000-2009 dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian pada proyek FP-III karena memiliki peranan strategis dalam pengelolaan CBLL.

Dari hasil lokakarya ini telah disepakati pembentukan konsorsium yang terdiri dari Untad, IPB, Universitas Goettingen dan LIPI. Anggota konsorsium tersebut akan melakukan diskusi internal untuk perumusan prosedur dan usulan penelitan yang diajukan kepada Direktur PIKA. Diantara indikator capaian dari kegiatan penelitian pada output 4 adalah keterlibatan dalam penelitian, infrastruktur penelitian, peningkatan kapasitas dan pelatihan, scientific paper dan bank data.

 

Sumber : Humas Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini