Selasa, 16 Januari 2018
Malang - Selasa, 16 Januari 2018. Desa Ngadirejo (13/01/2018), Kecamatan Jabung terlihat sedikit mendung, sisa-sisa hujan hari sebelumnya masih nampak pada jalan setapak menuju lokasi Bendolawang, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang becek di beberapa ruas. Bendolawang, merupakan salah satu site yang ditetapkan sebagai Lokasi Pemantauan Populasi Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Berbekal kamera, lensa, binokuler dan buku pedoman pengenalan burung, Tim Monitoring Elang Jawa TNBTS yang dibantu oleh personil kelompok pecinta alam dari Jabung IPPASA (Ikatan Pemuda Pecinta Alam Abiyasa) menuju Site Bendolawang untuk melakukan pemantauan populasi.
Pemantauan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) sudah dilakukan di 2 site monitoring (Bendolawang dan Coban Trisula) sejak tahun 2012. Hasil pemantauan pada tahun 2014 dan 2015 mengidentifikasi 14 individu elang Jawa di dua lokasi tersebut. Namun, pada tahun 2016 dan 2017, frekuensi perjumpaan Elang Jawa di kedua lokasi tersebut mengalami penurunan yang diduga disebabkan kondisi cuaca yang tidak mendukung pada saat pengamatan. Pada tahun 2018, untuk mandapatkan hasil yang lebih akurat pemantauan di kedua site monitoring tersebut lebih diintensifkan dengan melakukan pemantauan rutin selama 12 bulan.
Pemantauan pada bulan pertama tahun 2018, sempat diwarnai pesimisme untuk dapat berjumpa dengan ‘Sang Garuda’ mengingat cuaca yang agak mendung. Namun sepertinya keberuntungan memang sedang berpihak pada Tim Monitoring Elang Jawa di Bendolawang, pada pukul 10.20, Elang hitam mulai tampak terbang di atas hutan Bendolawang. Tidak lama kemudian, tepatnya pada pukul 10.45, “Lestari” (nama yang diberikan oleh Tim Inventarisasi Elang Jawa pada salah satu Elang Jawa juvenile yang dijumpai tahun 2014) mengepakkan sayapnya dilangit sisi utara seolah memberikan salam pada Tim yang langsung mengarahkan lensa dan kamera ke arahnya.
Selanjutnya satu demi satu Raptor (burung pemangsa) berterbangan di langit baik bergantian maupun berkelompok, mulai dari Elap Perut Karat (Lophotriorchis kienerii), Elang-Ular Bido (Spilornis cheela), Elang Hitam (Ictinaetus malaiensis), Elang Jawa hingga sang raptor terkecil di dunia, Alap-alap Capung (Microhierax fringilliarius). Jumlah total individu yang teramati adalah 1 individu Elang Jawa, 1 individu Elang Perut Karat, 2 individu Elang Hitam, 1 individu Elang-Ular Bid dan 2 individu Alap-alap Capung.
Hasil pemantauan awal ini, mengindikasikan masih ada serta terjaganya habitat elang jawa di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Sumber : TNBTS
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0