TNGC mengelola Kawasan Konservasi bersama masyarakat di 54 Desa Penyangga

Rabu, 06 Desember 2017

Kuningan (6/12/17). PENGELOLAAN kawasan Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengikutsertakan komunitas desa-desa penyangga sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat.Dari total luas sekitar 14 ribu hektare (ha) kawasan hutan, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) meng¬alokasikan sekitar 1.000 ha sebagai zona pemanfaatan untuk dikelola masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Upaya ini juga bagian dari upaya mengembangkan lingkungan wisata dan menjaga harmonisasi masyarakat Gunung Ciremai yang merupakan gudang ilmu, budaya, dan wisata.

“Dari 54 desa penyangga TNGC, ada 40 desa yang sudah memiliki objek wisata bersama kami,” kata Kepala Seksi Wilayah I Kuningan TNGC San Andre Jatmiko di Kuningan pada tanggal 17 November 2017 disela sela acara Kunjungan Jurnalistik Biro Humas Kementerian LHK ke Taman Nasional Gunung Ciremai. Ia mengungkapkan saat ini di wilayah Kuningan terdapat 39 objek wisata yang sudah dikembangkan dan pengelolanya dilakukan masyarakat sekitar desa. Bertindak sebagai pengawas, pengarah, ma¬najer, dan pembina adalah kelompok masyarakat.Hadirnya objek wisata, ujarnya, juga meningkatkan kapasitas masyarakat di sekitar hutan yang semula merupakan petani. Mereka di¬alihkan menjadi para pelayan wisata atau jasa lingkungan.San mengatakan, sei¬ring dengan perkembangan teknologi dan tren swafoto yang meluas di kalangan masyarakat, TNGC menawarkan segudang keindahan wisata yang bisa dikelola untuk me¬ningakatkan kesejahteraan masyarakat.

Lokasi wisata di TNGC antara lain sumber mata air, Bukit 1.000 Bintang, wisata petualangan Bukit Lambosir, taman batu, hutan pinus, sabana, dan wisata kuliner. Perputaran ekonomi dari sektor wisata yang disumbagkan kawasan TNGC pada 2015 mencapai Rp22 miliar.Nilai itu terus meningkat setiap tahun, yakni Rp35 miliar pada 2016 kemudian pada tahun ini sampai awal Oktober lalu sudah mencapai Rp31 miliar. “Kami targetkan 2018 sebesar Rp40 miliar hingga Rp45 miliar,” ujar San.Kapala Desa Singkup E Rustia mengaku bantuan peningkatan kapasitas dan keahlian yang diberikan pihak TNGC dalam mengelola pariwisata di desa yang ia pimpin efektif meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sumber: BTN G. Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini