Kegiatan Kampanye Penyadartahuan Pelestarian Kakatua Kecil Jambul Kuning

Senin, 04 Desember 2017

Mataram (4/12/17). Untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian burung khususnya kakatua kecil jambul kuning (cacatua sulphurea) di Pulau Moyo, pada Rabu, 29/11/2017 BKSDA NTB bekerja sama dengan World Parrots Trust dan Sumbawa Biodiversity melakukan kampanye atau penyadar tahuan kepada siswa Sekolah Dasar di Desa Limung Kecamatan Moyo Utara Kab. Sumbawa.

Desa Limung merupakan salah satu desa yang berada di sebelah selatan taman wisata alam pulau moyo, desa ini menjadi salah satu pintu keluar masuknya hasil perburuan burung ilegal. Sekitar 60 anak menjadi peserta dan tampak antusias mendengarkan penjelasan dari drh. Oka dwi salah seorang perwakilan World Perrots Trust sebuah lembaga yang konsen terhadap konservasi burung paruh bengkok di dunia.

Banyak informasi serta pengetahuan baru yang diberikan beliau tentang kakatua kecil jambul kuning kepada anak-anak, mulai dari penyebarannya di Indonesia, jenis makanan hingga penyebab kepunahan satwa tersebut. Anak-anak pun sangat aktif dan tidak canggung bertanya serta menjawab berbagai pertanyaan dari pemateri. Kegiatan ini dibuka dan dihadiri oleh Arap, SP selaku kepala SKW II BKSDA NTB.

Dalam sambutannya beliau menekankan kepada anak-anak akan pentingnya menjaga satwa yang dilindungi Undang-undang. Pada kesempatan yang sama kasi promosi pariwisata kab. Sumbawa Dani Aulia, S.Pi memaparkan potensi dari kelestarian kakatua jambul kuning di Pulau moyo dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata minat khusus, menurutnya nilai yang didapat masyarakat akan lebih besar daripada hasil dari memburu serta memperdagangkan kakatua secara ilegal. Model kampanye konservasi kepada anak sekolah dasar adalah salah satu solusi yang coba di angkat karena pada usia tersebut anak diharapkan memili rasa sayang terhadap satwa khususnya kakatua jambul kuning yang terancam punah, juga mampu menyampaikan pesan-pesan tentang hal tersebut kepada keluarga terdekat ataupun orang-orang di sekitar mereka pungkas Syamsul Ibrahim (PEH BKSDA NTB) yang juga menjadi penggagas kegiatan ini. Kontributor: Joni SW(sumbawa Biodiversity).

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini