Kamis, 30 November 2017
Rengat, 30 November 2017. Setiap kawasan konservasi dituntut untuk dapat mengembangkan aspek wisata dalam rangka mendongkrak Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tagline “Ayo ke Taman Nasional!” digaungkan untuk mendorong minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara berwisata di taman nasional. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) yang terletak di Provinsi Riau dan Jambi ini, dianggap sebagai perwakilan hutan hujan tropis dataran rendah di Pulau Sumatera. Melimpahnya potensi keanekaragaman hayati dan keindahan pesona alam perbukitan, menjadikan TNBT sebagai salah satu destinasi wisata alam unggulan di Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Riau.
Camp Granit sebagai lokasi wisata unggulan yang berada di di zona pemanfaatan intensif. Secara administratif, lokasi wisata Camp Granit terletak di Desa Talang Lakat, Kec. Batang Gansal, Kab. Indragiri Hulu. Berada di wilayah kerja Resort Talang Lakat, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Belilas Riau.
Dalam pengelolaan pariwisata alam dibutuhkan rancangan desain tapak. Desain Tapak Wisata Alam Camp Granit merupakan dokumen dasar untuk pengelolaan pariwisata alam di TNBT sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 48 Tahun 2010 Jo Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
Diharapkan usaha pariwisata alam sesuai dengan desain tapak pengelolaan pariwisata alam. Penyusunan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam berpedoman pada Peraturan Dirjen PHKA Nomor 3 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Dirjen PHKA Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
Penyusunan desain tapak pariwisata alam telah dilaksanakan untuk zona pemanfaatan Camp Granit TNBT seluas 605,18 Hektar dengan hasil : Ruang usaha seluas 91,61 Ha dan ruang publik seluas 583,57 Ha. Selanjutnya sebagaimana amanat Perdirjen KSDAE Nomor 5 tahun 2015 bahwa desain tapak yang telah disusun tersebut harus dibahas dengan para pihak sebelum dilakukan pengesahan oleh Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Agar tersosialisasikannya draft desain tapak wisata alam Camp Granit TNBT dan untuk menjaring masukan dan serta menganalisa kebutuhan pengembangan wisata alam Camp Granit, digelar acara ekspose. Ekspose dengan tema “Analisa Kebutuhan Pengembangan Wisata dan Penyusunan Desain Tapak Wisata Alam Camp Granit TNBT Tahun 2017” ini digelar pada hari Rabu tanggal 29 November 2017 di Ruang Aula Balai TNBT Puncak Selasih. Undangan terdiri dari stakeholder terkait, meliputi Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kab. Indragiri Hulu dari jajaran Pemerintah Daerah Kab. Inhu, Pemerintah Kecamatan Batang Gansal, Pemerintah Desa yang berada di penyangga Camp Granit ( Desa Sungai Akar, Desa Talang Lakat dan Desa Seberida), Kepolisian Sektor Batang Gansal dan mitra TNBT meliputi WWF Program Sumatera, FZS Perwakilan Indonesia dan Yayasan Penyelamatan dan Konservasi Harimau Sumatera (PKHS). Agar analisa pengembangan wisata Camp Granit semakin sempurna, TNBT turut mengundang pihak pelaku usaha yaitu pengusaha PT. NN Tour and Travel dan Rafana Syariah Hotel. Total sebanyak 30 undangan hadir dalam acara ekspose.
Darmanto, SP.,M.AP selaku Kepala Balai TNBT memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Beliau menyampaikan bahwa "Desain Tapak merupakan Dasar Pengelolaan wisata alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam. Maka dari itu diperlukan masukan dan dukungan stakeholders pada pembahasan tingkat daerah. Narasumber utama acara ekspose ini berasal dari Direktorat PJLHK yaitu Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam (Ir. S.Y. Christanto, M.For.Sc). Beliau menyampaikan materi "Kebijakan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Pariwisata Alam di Kawasan Konservasi"dan "Kebijakan Penyusunan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam di Taman Nasional".
Adapun narasumber pendukung adalah Delfiatri, SS.,MM.Par selaku Kepala Seksi Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kab. Indragiri Hulu, menyampaikan materi "Kebijakan Pengembangan Wisata di Kab. Indragiri Hulu. Narasumber inti acara ekspose ini adalah Lukman HP.,S.Hut., M.Eng. (Kepala Seksi SPTN II Belilas selaku Ketua Tim Penyusunan Desain Tapak) dengan materi "Desain Tapak dan Analisa Pengembangan Wisata Alam Camp Granit TNBT".
Peserta cukup antusias dan diskusi berlangsung hidup. Masukan dari beberapa peserta antara lain perbaikan akses jalan dan instalasi air, penambahan rambu-rambu sepanjang jalan akses menuju Camp Granit, pengkayaan materi hasil kamera trap di pusat informasi Camp Granit, adanya sosialisasi batas-batas kawasan TNBT terhadap masyarakat sekitar Camp Granit, pengelolaan sampah dan limbah dlakukan dengan baik dan upaya pemberdayaan masyarakat sekitar Camp Granit dengan konsep pengelolaan wisata alam.
Ekspose ini menghasilkan 3 (Tiga) strategi prioritas antara lain :
a. Mengoptimalkan pengelolaan potensi dan sarana prasarana untuk menarik dukungan stakeholders
b. Meningkatkan koordinasi dalam rangka pengelolaan dan pengembangan ekowisata dengan melibatkan pemerintah daerah dan dunia usaha
c. Meningkatkan koordinasi kepada pemerintah daerah dan pemegang konsesi di sekitar TNBT dalam rangka perlindungan dan pengamanan.
Acara ekspose ditutup dengan foto bersama. Diharapkan pasca acara ekspose ini, pengembangan wisata dan desain tapak Camp Granit di TNBT lekas terwujud dan TNBT mampu menjadi ikon wisata alam unggulan di Provinsi Riau.
Sumber : Balai TN Bukit Tiga Puluh
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0