Keluarga Baby Syela Menjalani Masa Habituasi

Kamis, 02 November 2017

Pontianak - Senin (30/10/2017) sekitar pukul 15:30 WIB, Satgas TSL - SKW I Ketapang dan petugas YIARI - Ketapang melakukan proses Habituasi melalui kegiatan evakuasi dan translokasi satwa yaitu 4 (empat) individu Kukang (Nycticebus coucang) dari kandang Rehabilitasi di YIARI Ketapang menuju kandang Habituasi di Hutan Lindung Gn. Tarak, termasuk BABY SYELA yang lahir saat berada di kandang rehabiliatasi YIARI.

Hutan Lindung Gunung Tarak terletak di Desa Pangkalan Teluk Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang merupakan salah satu Kawasan Ekosistem Esensial yang masih terjaga kelestariannya. Hutan Lindung ini merupakan koridor beberapa satwa bendera (flagship species) diantaranya Orangutan dan beberapa primata, Enggang Gading dan beberapa aves serta mamalia dilindungi lainnya. Hutan Lindung Gunung Tarak di pilih sebagai tempat Habituasi setelah melalui survey kondisi habitat, ketersedian pakan dan animal welfare.

Keluarga Kukang BABY SYELA yang lahir di YIARI Sungai Awan, terdiri dari SYELIEN (induk dari Baby Syela berasal dari Pontianak), KRISNA (kukang Jantan berasal dari Temajuk, Paloh – Sambas) dan JUMI (kukang Betina berasal dari Pontianak). Kondisi mereka telah sehat dan liar. 3 (tiga) individu remaja dan dewasa kukang berasal dari penyerahan dan hasil penertiban satwa liar dilindungi yang berada di masyarakat. Keluarga Kukang BABY SYELA telah melalui tahap Rehabilitasi selama ± 1 tahun di Pusat Rehabilitasi YIARI Ketapang untuk mengembalikan sifat liar dan kemampuan bertahan hidup/survive di habitat aslinya.

Ketika tiba di kandang habituasi tampak mereka masih mencoba menyesuaikan diri dengan rumah barunya. Semoga Keluarga BABY SYELA bisa segera beradaptasi dengan rumah barunya dan menjalani kehidupan bebas seperti sedia kala, bertemu keluarga lainnya dan mencari pakan di habitat aslinya.

Sumber: BKSDA Kalimantan Barat

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini