Pemanfaatan Zona Tradisional Untuk Kolaborasi Kearifan Lokal TN Betung Kerihun

Senin, 28 Agustus 2017

Nanga Era, 28 Agustus 2017. Kegiatan identifikasi potensi dan pemanfaatan zona tradisional merupakan salah satu cara dalam mengidentifikasi aktifitas apa saja yang dilakukan masyarakat di zona tradisional sehingga diperoleh data actual kondisi dan kegiatan pemanfaatan oleh masyarakat sehingga dapat disinergikan dengan kebijakan Taman Nasional dengan kearifan lokal yang telah ada. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 27 Agustus 2017 di dua lokasi yang berada di dalam kawasan TN Betung Kerihun, yaitu di Desa Bungan Jaya dan Desa Tanjung Lokang. Kedua desa tersebut merupakan desa di dalam TN Betung Kerihun yang merupakan wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah IV Nanga Era. Masyarakat di kedua desa tersebut pada umumnya menggantungkan hidupnya dari sumber daya alam hayati dan non hayati yang terdapat di sekitar kehidupan mereka guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Johnny Lagawurin, Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kedamin mengatakan “Dua desa ini Bungan Jaya dan Tanjung Lokang adalah desa yang ada dalam kawasan. Masyarakat disana telah turun temurun memanfaatkan hasil alam untuk kebutuhan mereka sehari. Kearifan lokal masyarakat telah ada secara turun temurun harus kita hargai, hormati, dan perlu kita sinergikan dengan kebijakan Taman Nasional”.

“ Dengan adanya pendataan ini diharapkan diperoleh data aktual kondisi pemanfaatan di zona tradisional yag dilakukan oleh masyarakat, sehingga kita bisa mengkolaborasikan kearifan lokal dengan kebijakan pengelolaan selanjutnya” imbuh Johnny.

Di Desa Bungan Jaya, tim melakukan pendataaan masyarakat mengenai aktivitas mereka sehari-hari di zona tradisional sungai Kapuas. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara terstruktur yang selanjutnya akan dimasukkan dalam form kuisioner yang telah disediakan. Intensitas sampling yang diambil yaitu 20% dari total keseluruhan jumlah Kepala Keluarga di Desa Bungan Jaya. Saat interaksi dalam wawancara dengan masyarakat sebagai target responden, petugas pelaksana menggunakan momen ini sebagai media untuk penyampaian pesan-pesan dalam kaitan dengan upaya membangun pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pelestarian kawasan TN Betung Kerihun yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan kehidupan mereka sehari-hari. Sama dengan tahapan kegiatan pada saat di Desa Bungan Jaya, tim melakukan pendataaan masyarakat Desa Tanjung Lokang yang masih satu rumpun suku dengan masyarakat di Desa Bungan Jaya, yaitu Suku Dayak Sub etnis Dayak Punan Hovongan mengenai aktivitas mereka sehari-hari di zona tradisional sungai Kapuas yang terdapat di Desa Tanjung Lokang.

Pak todung seorang warga lokal menyatakan perlunya sosialisasi tentang apa saja aktifitas masyarakat yang bisa dilakukan oleh mereka dan dimana saja aktifitas itu dapat dilakukan. Di benak masyarakat selama ini bahwa hadirnya TNBK hanya memberi pelarangan" terhadap aktifitas mereka. Mereka membutuhkan  bekal pemahaman mengenai informasi zonasi dengan penyebutan nama lokasinya sehingga dapat mengurangi kecemasan keberadaan TNBK di tj lokang.

Sumber Berita: Badrul Arifin - PEH Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Penanggungjwab berita:
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan
Dian Banjar Agung, S.Hut. M.Sc.

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini