Terungkap, Kenapa Sarang Pitta maxima Bersih

Rabu, 09 Agustus 2017

Sofifi, 9 Agustus 2017. Sarang Pitta maxima atau Paok Halmahera TAMPAK selalu bersih terutama dari kotoran anaknya. Berdasarkan data baru yang diperoleh tenaga teknis Resort Binagara sekaligus pemandu wisata, ditemukan fakta menarik. Yaitu induk Pitta maxima mengambil dan membawa kotoran sang anak jauh dari sarangnya. Tetapi alasan kenapa sang induk melakukan itu belum diketahui pasti. Yang jelas alasan utamanya adalah menjaga kebersihan sarang dan terhindar dari bakteri yang membawa penyakit bagi anaknya.

Proses pengambilan kotoran anak Pitta oleh sang induk adalah induk Pitta memasukkan paruhnya ke saluran pembuangan kotoran (anus) sang anak kemudian menarik dan membawanya keluar dari sarang. Kotoran tersebut terbungkus rapi oleh selaput tipis yang transparan. Kemudian dibawa terbang sampai pada jarak kurang lebih 25 meter dari sarang dan dijatuhkan. Pembuangan kotoran dilakukan secara acak ditempat yang berbeda.

Adalah Mahroji, pemandu wisata sekaligus penggiat lingkungan di desa Ake Jawi yang berhasil mengamati perkembangan sarang dan anakan Paok Halmahera. Pak Roji, sapaan akrab pemandu yang hafal nama-nama burung di hutan Halmahera ini mulai mengamati sarang Pitta saat akan bertelur sampai menetas dan anaknya menjadi dewasa. Sarang tersebut berada di hutan di desa Ake Jawi yang merupakan wilayah kerja Resort Binagara, Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL).

Informasi yang didapatkan dari Pak Roji bahwa akhir bulan Juli sampai Agustus tahun ini sudah terdapat 4 (empat) sarang burung Pitta. Dua sarang saling berdekatan kurang lebih berjarak 25-30 meter sedangkan  dua sarang lainnya terpisah jauh tetapi berada di jalur pengamatan burung Bidadari Halmahera.

Bulu-bulu berwarna yang pertama tumbuh adalah dibagian sayap yang berwarna hijau pada saat berumur 7 hari. Sedangkan bulu yang terakhir tumbuh adalah bulu yang berada diperut yang berwarna merah.

“Anakan Pitta maxima yang saya amati sudah dipanggil induknya untuk keluar sarang dan terbang pada umur 18 hari, ada juga yang sampai 20 hari”, kata Pak Roji.

Pak Roji juga menambahkan “Saya tidak bisa mengamati semua sarang Pitta karena dua sarang yang lainnya jaraknya cukup jauh”.

Ciri-ciri burung Paok Halmahera adalah kepala berwarna hitam, dada berwarna putih dan perut berwarna merah. Sedangkan sayap terdapat warna dominan hitam dan hijau. Burung yang hidup dilantai hutan ini merupakan burung endemik Maluku Utara.

Sumber : Akhmad David Kurnia Putra (Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata)

 

foto and video by Mahroji

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini